Jakarta, Gesuri.id - KAMI merawat kelompok kecil dalam grup WhatsApp bentukan Almarhum Ichan Loulembah, seorang sahabat yang berjasa besar menjalin pertemanan yang terus meluas, yang dimulai dari grup WA, Blackberry (dan yahoogroups di era sebelumnya). Arief Budimanta adalah anggota aktif di grup selusinan orang itu.
Sering juga kami berkumpul, kebanyakan di rumah Tatat Rahmi Utami, sebuah simpul yang merekat kami semua. Tak jarang kami kedatangan bintang tamu yang menyegarkan acara dengan gosip-gosip politik mereka, atau penjelasan kenapa suatu kebijakan diambil, jika bintang tamu itu kebetulan menduduki jabatan tertentu. Pada acara meriung di rumah Mami Tatat di Jakarta Selatan itulah Arief hampir tak pernah absen.
Diam-diam kami berkomitmen untuk menjadikan kelompok kecil ini persaudaraan yang hangat, melampaui sekadar perkawanan. Dan karena ini pula jika Arief atau anggota lain terpaksa absen, ia akan sungguh-sungguh memohon maaf atas ketidakhadirannya.
Kehadiran Arief selalu kami tunggu. Sebab ia hampir tak pernah datang dengan tangan kosong tidak seperti saya tapi selalu beserta menu andalan dan favorit kami semua: jengkol balado istimewa, buatan Pradha Sony, isterinya yang terkadang ikut serta. (Tapi tanpa kehadirannya pun Arief tak jarang menenteng jengkol titipan Sony).
Tentu saja bukan hanya jengkol balado itu yang kami tunggu dari kehadiran Arief, tapi terutama ide dan info-info ekonomi nasional dan politik. Ia adalah orang yang tepat untuk diharapkan tentang hal itu.