95% Impor Bawang Putih, Rahmad: Jangan Gadaikan Negara  

Hanya 5 persen sisa kebutuhan berasal dari petani bawang putih dalam negeri.
Rabu, 12 September 2018 15:26 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Temanggung, Gesuri.id - Bangsa Indonesia tidak boleh tergadaikan oleh kebijakan impor pangan, khususnya komoditas bawang putih. Pasalnya, 95 persen kebutuhan bawang putih dalam negeri berasal dari impor. Sementara, 5 persen sisa kebutuhan berasal dari petani bawang putih dalam negeri.

Baca:Wajib TanamImportir Bawang PutihDiusulkan Jadi 20 Persen

Demikian diutarakan Ketua Tim Kunjungan Kerja Panitia Kerja (Panja) Bawang Putih Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo. Ia sebelumnya bertemu dengan jajaran Dinas Pertanian, PT Pupuk Indonesia serta sejumlah petani bawang putih di Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Hal Ini sangat disayangkan. Padahal dari segi infastruktur, lahan, suhu udara, kita semua punya. Seharusnya tidak ada alasan lagi bagi kita bergantung pada impor bawang putih. Bangsa Indonesia harus bisa mengulang kesuksesan swasembada bawang putih seperti pada tahun 1993, tegas politisi PDI Perjuangan itu, belum lama ini.

Rahmad meyakini hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kesalahan pengurusan tata niaga impor bawang putih. Kondisi ini tentunya akan kami upayakan untuk dikembalikan secara perlahan. Saya optimis seperti target pemerintah yakni swasembada pangan, khususnya bawang putih di tahun 2021 pasti terwujud, jelasnya.

Baca juga :