Jakarta, Gesuri.id - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan dirinya mulai merasa menjadi bagian dari permainan framing isu di sejumlah media massa menyangkut informasi penangkapan Komisioner KPK WS dalam OTT KPK.
Sikap partainya dan dirinya dalam penanganan perkara itu adalah menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum ke KPK. Dan itu tanpa intervensi. Dengan berita-berita ini, menunjukkan adanya berbagai kepentingan yang ikut membuat framing, kata Hasto menjawab wartawan di sela Rakernas I 2020 PDI Perjuangan di Kemayoran, Jumat (10/1/2020).
Contoh framing, disebut di sejumlah media seolah-olah ada staf kesekjenan yang bernama Doni. Faktanya yang ada stafnya bernama Dony, yang kebetulan berada di dekat Hasto saat dicegat wartawan itu. Yang dimaksudnya adalah Ramond Dony Adam. Saya mencari yang namanya Doni. Nah Staf saya ini namanya Dony. Itu sebagai contoh framing, kata Hasto.
Contoh lainnya adalah upaya framing bahwa Hasto disebut-sebut bersembunyi di kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Padahal semua juga tahu, khususnya para wartawan, bahwa pihaknya sedang menyiapkan acara rakernas yang sekaligus HUT partai. Dan itu sangat membutuhkan konsentrasi matang dan kerja berbulan-bulan. Sebagai sekjen, pikiran dan fisiknya fokus dalam pelaksanaan rakernas.Dan teman-teman bisa melihat sendiri hasilnya. Bisa melihat bagaimana acara ini menunjukkan jalan kejayaan bagi Indonesia Raya ini, kata Hasto.