Jakarta, Gesuri.id - Panda Nababan menegaskan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sejak awal tidak pernah mengajarkan kebencian terhadap Soeharto meski keluarga Soekarno mengalami perlakuan tidak adil selama Orde Baru. Menurutnya, sikap Megawati sangat dewasa dan mengutamakan kepentingan bangsa.
Menurut keyakinanku, sejak awal Bu Mega sudah memaafkan. Tidak ada dia tanamkan permusuhan atau pembalasan, ujar Panda. Ia menyebut Megawati selalu menekankan agar kader PDI Perjuangan belajar dari sejarah tanpa harus menumbuhkan kebencian.
Panda membantah keras tuduhan bahwa PDI Perjuangan mendoktrinkan kadernya untuk membenci Soeharto. Tidak pernah ada doktrin kebencian. Yang ada hanya penyebutan fakta-fakta sejarah, seperti Bu Mega tak bisa menjenguk ayahnya atau dipersulit saat ingin ziarah, katanya.
Ia menceritakan bagaimana Megawati dan keluarga Soekarno mengalami berbagai pembatasan, mulai dari akses kesehatan untuk Bung Karno, izin berkunjung, hingga pembatasan politik. Namun, semua itu tidak pernah dijadikan Megawati sebagai alasan untuk membalas dendam saat ia memimpin.
Panda mengungkapkan bahwa Megawati justru selalu mengajarkan rekonsiliasi dan kebesaran jiwa. Ia adalah sosok yang memahami bahwa bangsa tidak boleh terjebak dalam dendam masa lalu. Hal ini terlihat jelas ketika ia duduk sebagai presiden dan tidak pernah menggunakan kekuasaan untuk menyerang keluarga Cendana.