Sekjen Hasto: Tragedi 27 Juli 1996 Titik Kelam Demokrasi

Hasto: PDI Perjuangan mewarisi suatu semangat juang suatu semangat perlawanan pada rezim otoriter.
Rabu, 27 Juli 2022 10:17 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan tragedi 27 Juli 1996 adalah titik kelam demokrasi di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam peringatan Tragedi KUDATULI di kantor DPP PDI Perjuangan Jl. Diponegoro No.58 Menteng Jakarta Pusat, Rabu (27/7) pagi.

Baca:Panda: Mega Akan Berhadap-hadapan dengan Paloh di 2024

Hasto memceritakan jika saat itu bagaimana Pemilu sudah diatur, praktis segala sesuatunya diatur mereka sehingga bersikap kritis terhadap pemerintah termasuk pers dibredel, aktivis- aktivis diculik dihilangkan dengan paksa dan dengan upaya itu lahirlah suatu kekuatan perlawanan. Karena itulah, lanjutnya, PDI Perjuangan di satu sisi mewarisi suatu semangat juang suatu semangat perlawanan pada rezim otoriter.

Saat itu bersamaan 32 tahun itu praktis tidak ada administrasi dan institusian partai politik sehingga yang ada pada waktu itu adalah kader-kader petempur, kader-kader yang memiliki keunggulan strategi dan taktik untuk rapat dalam forum forum gelap, karena tidak mungkin mengadakan rapat- rapat secara terang salah satunya ya disamping saya ini mba ning, tradisi perlawanannya ya cukup cukup panjang dan itulah yang mengingatkan kita, ungkap Hasto.

Baca juga :