Rokhmin Dahuri Jelaskan Gagasan Politik Hijau PDI Perjuangan

Tetapi penggunaan plastik dan sampahnya itu memang luar biasa dahsyat dan ini terus terang saja sangat mengejutkan
Jum'at, 17 Agustus 2018 07:13 WIB Jurnalis - Gabriella Thesa Widiari

Jakarta, Gesuri.id Sudah bukan rahasia umum jika sampah plastik merupakan salah satu ancaman besar bagi lingkungan dan umat manusia saat ini. Di Indonesia, setiap tahunnya menyumbang 5,6 ton sampah plastik yang diproduksi setiap tahunnya. Tidak heran jika kini kita menduduki peringkat ke dua sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Jumlah sampah plastik itu sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir ataupun di lautan. Tentunya semua pihak, baik pemerintah maupuan masyarakat umum harus mulai bertanggung jawab atas persoalan ini.

Kali ini Gesuri.id berkesempatan untuk bertemu dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Prof. Rokhmin Dahuri di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (8/8). Akademisi sekaligus ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kemaritiman ini pun banyak bercerita tentang tantangan sampah plastik yang kian menumpuk dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil. Berikut wawancara selengkapnya:

Indonesia saat ini berada di posisi kedua sebagai negara penyumbang sampak plastik di dunia, sebagai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, bagaimana anda melihat fenomena ini?

Jujur saja, saya termasuk orang yang terperangah ya, karena walaupun jumlah penduduk kita terbesar ke empat tetapi dalam hal industrilisasi dan state of development kan kita masih boleh dibilang kita belum terlalu terindustrialisasi ya, tapi masih banyak yang tradisional.

Baca juga :