Sejarah Catat Peran Ulama dan Santri Perjuangkan Kemerdekaan

Menjadi santri merupakan pilihan menjadi muslim yang cinta bangsa, pribadi yang religius dan berakhlakul karimah, sekaligus nasionalis.
Minggu, 21 Oktober 2018 09:07 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Solo, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejarah telah mencatat peran besar para ulama, kiai, santri dalam masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia.

Ada peran besar para kiai dan para santri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika, kata Jokowi saat menghadiri acara Apel Akbar Santri Nusantara dalam Hari Santri Nasional 2018 di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/11) malam.

Para kiai dan santri selalu bersatu ke jalan kebaikan, kebenaran, kemajuan. Menjadi santri merupakan pilihan menjadi muslim yang cinta bangsa, pribadi yang religius dan berakhlakul karimah, sekaligus nasionalis.

Presiden mengatakan pemerintah tiga tahun lalu melalui Keputusan Presiden, telah menetapkan Hari Santri, dan sejak saat itu, kemudian diperingati Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober.

Hal tersebut, kata Presiden, merupakan penghormatan dan penghargaan negara, kepada para kiai, alim ulama, para santri dan seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladannya.

Baca juga :