Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta mengatakan Sumpah Pemuda menjadi cikal bakal terwujudnya persatuan dalam kebhinnekaan, sebuah konsep filosofis yang menempatkan Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga Pancasila, jantung dari ideologi kebangsaan.
Kini, 97 tahun setelah ikrar bersejarah itu, semangat Sumpah Pemuda tidak boleh hanya menjadi abu yang padam, melainkan harus tetap berkobar sebagai api yang menyala-nyala, menerangi jalan bangsa menuju Indonesia Emas 2045, kata Wayan melalui keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Menurut dia, Sumpah Pemuda dan Pancasila adalah dua entitas yang tak terpisahkan, seperti dua sisi dari satu mata uang yang sama. Jika Sumpah Pemuda adalah manifestasi semangat persatuan, maka Pancasila adalah landasan filosofis yang memberikan jiwa dan arah bagi persatuan tersebut.
Kata dia, sila Ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia adalah perwujudan langsung dari semangat Sumpah Pemuda. Para pendiri bangsa menyadari bahwa tanpa persatuan, bangsa yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, dan beragam agama ini akan mudah terpecah belah. Oleh karena itu, persatuan bukan hanya sekadar slogan, melainkan keharusan eksistensial bagi bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa persatuan adalah kekuatan. Tanpa persatuan, bangsa yang besar ini akan mudah terpecah belah dan rapuh. Persatuan bukan hanya soal geografi atau bahasa, tetapi tentang kesadaran kolektif untuk bersatu dalam keberagaman, saling menghormati, dan bekerja sama demi kepentingan bersama, ujarnya.