Desa Adat Ujung Tombak Pelestarian Adat dan Budaya Bali

Pelestarian adat dan budaya Bali di era milenial seperti sekarang ini, menjadi tantangan tersendiri.
Minggu, 10 Maret 2019 18:38 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster mengharapkan desa pakraman atau desa adat tetap menjadi ujung tombak pelestarian adat dan budaya Bali berlandaskan konsep Tri Hita Karana atau tiga hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan dan lingkungan

Pelestarian adat dan budaya Bali di era milenial seperti sekarang ini, menjadi tantangan bagi kita semua. Upaya untuk mengawal keberadaan adat dan budaya Bali agar tetap ajeg (kokoh) dan lestari, harus kita lakukan secara bersama-sama, kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Bali, Dewa Made Indra, di Singaraja, Buleleng, Minggu (10/3).

Baca:Gubernur Bali Matangkan RanperdaDesa Adat

Dalam acara pengukuhan Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Buleleng Masa Bakti 2019-2024 itu, Gubernur pun mengharapkan desa pakraman menjadi wadah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai lembaga pengayom, Majelis Madya Desa Pakraman yang berkedudukan di kabupaten/kota diharapkan dapat memfasilitasi berbagai permasalahan yang ada di desa pakraman.

Baca juga :