Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mobil Maung tidak harus langsung mencapai 100 persen.
Ini demi percepatan mengejar Maung dari Pindad menjadi mobil nasional. Terpenting, kata dia, Maung menjadi simbol nyata karya anak bangsa yang membanggakan Indonesia.
Walaupun mungkin kandungannya belum 100 persen dalam negeri, itu tidak masalah. Tidak ada satu pun produk otomotif di dunia ini yang sepenuhnya buatan dalam negeri. Yang penting, Maung harus menjadi karya anak bangsa yang membanggakan Indonesia, papar Hasanuddin, dilansir dari wartaekoomi.co.id.
Apalagi Maung punya keunggulan ganda, bisa dipakai untuk versi sipil maupun militer. Saya pernah naik, untuk kelas jeep, cukup bagus, kata Tb.
Politikus PDI Perjuangan ini menilai dari sisi pertahanan dan kemandirian industri, keberadaan Maung sangat penting karena dapat menjadi tonggak awal kemandirian industri otomotif nasional yang kompetitif.