Karolin Margret Natasa Jadi Pemimpin Perempuan Masa Depan Kabupaten Landak

Dari ruang praktik medis hingga panggung politik nasional, Karolin menapaki kariernya dengan konsistensi, kecerdasan, dan keberanian.
Rabu, 12 November 2025 23:46 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Landak, Gesuri.id Di tengah dominasi laki-laki dalam dunia politik, sosok dr. Karolin Margret Natasa, MH., hadir sebagai pengecualian. Perempuan berdarah Dayak ini bukan hanya menembus batas-batas sosial dan budaya, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pemimpin daerah yang tangguh dan berdedikasi. Dari ruang praktik medis hingga panggung politik nasional, Karolin menapaki kariernya dengan konsistensi, kecerdasan, dan keberanian.

Lahir di Mempawah pada 12 Maret 1982, Karolin tumbuh dalam lingkungan keluarga birokrat sekaligus pejuang politik. Ayahnya, Drs. Cornelis, MH, adalah tokoh Dayak yang dikenal gigih memperjuangkan kesetaraan bagi masyarakat pedalaman Kalimantan Barat. Ibunya, Frederika, S.Pd, adalah seorang guru yang menanamkan nilai kedisiplinan dan pengabdian sejak dini. Dari keduanya, Karolin belajar arti kepemimpinan yang berakar pada pelayanan.

Masa kecilnya dihabiskan di berbagai kota di Kalimantan Barat, mengikuti penugasan ayahnya. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Amkur Sambas, lalu melanjutkan SMP dan SMA di Pontianak. Pada usia 18 tahun, Karolin merantau ke Jakarta untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya. Gelar dokter diraihnya pada tahun 2007. Di kampus, ia aktif berorganisasi di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Pemuda Katolik, menandai awal keterlibatannya di dunia sosial dan politik.

Baca:GanjarIngatkan Pemerintah Program Prioritas dengan Skala Masif

Keputusan Karolin meninggalkan kariernya sebagai dokter PNS demi politik sempat dianggap langkah berani, bahkan nekat. Namun baginya, politik adalah jalan pengabdian yang lebih luas.

Baca juga :