Kementerian PUPR Jelaskan Retakan di Flyover Rawa Buaya

Retakan hanya mengalami peregangan karena faktor cuaca dan juga tekanan dari kendaraan yang melintas di atasnya.
Kamis, 27 Desember 2018 15:22 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjelaskan bahwa jembatan layang (flyover) Rawa Buaya di Jakarta Barat tidak retak, tetapi hanya mengalami peregangan karena faktor cuaca dan juga tekanan dari kendaraan yang melintas di atasnya.

Itu ada beton yang renggang, itu kan biasanya diisi karet, ini karetnya yang mau diganti. Karena kalau kita lihat LRT saja, sambungannya tidak rapat kan, karena dengan panas dingin itu muai nyusut muai nyusut, kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat ditemui usai acara penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kemenristekdikti kepada Kementerian PUPR di Gedung Utama Kementerian PUPR di Jakarta, Kamis (27/12).

Baca:MenteriBasukiFokuskan Evakuasi dan Pembersihan Puing

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto menambahkan, jembatan layang yang dibangun pada 2008 tersebut bukan mengalami keretakan, namun memang perlu dilakukan penggantian penahan beban atau pot bearing sekaligus penggantian bantalan karet jembatan (elastomer).

Kita ganti perletakannya, sekaligus kita harus ganti elastomir antara lantai. Jadi itu diganti perletakannya sekaligus hubungan antar lantai penghubung, itu kan ada karet penghubungnya, hanya itu saja. Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan di viral ada retak renggang segala macam, ujar Sugiyartanto.

Baca juga :