Mahathir & Jokowi Diharapkan Rampungkan Masalah CLS 

Sekolah-sekolah di wilayah semenanjung yaitu Community Learning Center di Semenanjung (CLS) belum bisa direalisasi.
Jum'at, 09 Agustus 2019 11:05 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Pertemuan tahunan Indonesia-Malaysia yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Muhammad, di Kuala Lumpur, Jumat (9/8) ini, juga membahas isu mengenai masalah pendidikan bagi putra-putri Indonesia dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara itu.

Isu yang sekarang sedang kita usahakan nanti bisa diselesaikan dalam pembicaraan yaitu berdirinya sekolah-sekolah yang di wilayah semenanjung yaitu Community Learning Center di Semenanjung (CLS) yang belum bisa direalisasi, kata Mendikbud, Muhadjir Effendy, saat mendampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers, di Hotel Hyatt, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (8/8) malam.

Mendikbud mengutip statement pertama PM Mahathir Muhammad saat berkunjung ke Jakarta, tahun lalu, yang menganggap penting memberikan hak anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia dalam hal layanan dasar yaitu pendidikan itu.

Menurut Mendikbud, untuk CLS yang di wilayah Sabah dan Sarawak semua sudah jalan, tinggal bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas daya tampung. Sehingga diharapkan kehadiran negara bukan hanya terluar, tapi wilayah yang sangat luar yaitu di luar batas Negara Indonesia itu betul-betul dilakukan dengan baik, karena ini merupakan tanggung jawab dari negara dan hak warga negara untuk mendapatkan layanan itu.

Kita sudah pertemuan beberapa kali untuk membicarakan itu termasuk yang terakhir di sidang SEAMEO kemarin di Kuala Lumpur beberapa bulan yang lalu, saya dengan menteri pendidikan sini yaitu Yang Mulia Maszlee Malik juga sudah membicarakan itu. Dan mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Presiden bisa lebih cepat terealisasi, ungkap Mendikbud.

Baca juga :