Putri Koster Launching Sekolah Perempuan Berdikari

Keberadaan sekolah informal ini diharapkan dapat  memberi bekal kepada kader perempuan di daerah yang memiliki kemampuan dan bakat.
Selasa, 15 Maret 2022 18:30 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Denpasar, Gesuri.id - Ketua TP PKK Provinsi Bali yang sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster dengan ditandai pemukulan gong melaunching Sekolah Perempuan Berdikari, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya , Denpasar, Selasa (8/3).

BacaKata Sekjen Hasto Soal Klaim Luhut Tentang Penundaan Pemilu

Ny. Putri Koster menyampaikan apresiasi atas dilaunchingnya Sekolah Perempuan Berdikari dimana keberadaan sekolah informal ini diharapkan dapat memberi bekal kepada kader perempuan di daerah yang memiliki kemampuan, bakat untuk pengembangan wawasan dan keterampilan khusus.

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini juga menyampaikan, bahwasannya Sekolah Perempuan Berdikari yang digagas oleh Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Bali ini sangat sejalan dengan konsep TRISAKTI yang diwariskan oleh Bapak Proklamator kita Bapak Soekarno, dimana sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Bunda Putri juga mengingatkan bahwa peran dari seorang perempuan sangatlah penting di tengah masyarakat dan terutama di dalam keluarga, perempuan atau seorang ibu merupakan benteng keluarga. Untuk itu seorang ibu jangan sampai meninggalkan peran domestiknya (merawat anak, mengurus keluarga) meskipun ibu terjun ke dalam dunia politik ataupun bekerja.

Ketika seorang ibu tidak hadir dengan kuat menjalankan fungsi domestiknya maka bahaya akan mengancam generasi penerus kita seperti narkoba, pergaulan bebas dan keluarga bisa kehilangan kompas/arah. Hal ini dapat berimbas pada hilangnya satu generasi emas yang akan menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu, Bunda Putri mengingatkan para ibu baik yang terjun dalam organisasi baik itu sosial, hukum maupun politik agar tidak melupakan ranah domestiknya.

Baca juga :