Tangkal Radikalisme, Jokowi Instruksikan Polri Lebih Humanis

Kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat harus terus dijadikan perhatian.
Rabu, 10 Juli 2019 19:11 WIB Jurnalis - Nurfahmi Budi Prasetyo

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk tidak berpuas diri meski telah berhasil menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat saat bangsa ini mempunyai agenda besar dalam 2 (dua) tahun ini.

Tantangan ke depan semakin kompleks. Kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat harus terus dijadikan perhatian. Kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang dan kejahatan cyber jangan sampai terjadi di negara kita, kata Presiden Jokowi dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Ke-73 Hari Bhayangkara Tahun 2019, di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (10/7) pagi.

Selain itu, Presiden mengingatkan, agar Kejahatan yang mengganggu ketertiban sosial seperti konflik sosial, kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis harus diantisipasi. Dan, kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi harus dicegah dan diberantas.

Presiden juga menyampaikan, bahwa terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi ancaman yang serius. Sementara perkembangan teknologi informasi ikut mendorong beragamnya potensi kejahatan di ruang-ruang cyber. Selain itu, penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian menjadi ancaman bagi kerukunan, ancaman bagi persatuan, ancaman bagi kesatuan bangsa kita.

Hal ini membutuhkan kecerdasan dan kecepatan bertindak dari Polri, tegas Presiden seraya menambahkan, kejahatan lintas negara, seperti peredaran narkotika dan human trafficking memerlukan penanganan secara profesional.

Baca juga :