Jakarta, Gesuri.id - Capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menjadi sorotan setelah dirinya muncul di tayangan azan Magrib di stasiun televisi swasta milik MNC Group. Atas hal tersebut, sejumlah masyarakat mengaitkan dengan politik identitas.
Ketua Relawan Ganjarian Spartan, Guntur Romli, ikut memberikan tanggapannya. Menurutnya, munculnya Ganjar dalam iklan azan tersebut bukanlah politik identitas, melainkan sebuah identitas politik.
Adanya video Ganjar Pranowo di azan salat Maghrib di televisi-televisi tidak bisa disebut permainan politik identitas, tapi bisa saja disebut ekspresi identitas keagamaan Ganjar Pranowo sebagai seorang muslim, kata Guntur dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/9).
Identitas politik berbeda dengan politik identitas yang mengeksploitasi identitas politik untuk memecah belah. Untuk mengunggulkan salah satu dan merendahkan yang lain, imbuhnya.
Eks politikus PSI yang kini menyeberang ke PDI Perjuangan itu mengatakan, politik identitas adalah hal yang wajar dan tak perlu dijadikan bahan gunjingan apalagi didiskriminasi. Ia menyebut Ganjar sebagai muslim juga menghargai agama-agama lain. Ia mencontohkan Ganjar yang berdialog dengan tokoh dari lintas agama.