Masyarakat Diaspora Kairo Puji Langkah Ganjar-Mahfud Sejahterakan Guru Agama

Syadil menyayangkan akhir-akhir ini marak terjadi peristiwa kekerasan, bullying, hingga penghilangan nyawa.
Minggu, 07 Januari 2024 23:50 WIB Jurnalis - Effatha Gloria V.G. Tamburian

Jakarta, Gesuri.id - Spiritualitas, budi pekerti, dan perasaan saling hormat-menghormati sesama anak bangsa menjadi kunci terciptanya persatuan dan harmoni di tengah keberagaman di Indonesia.

Begitulah yang disampaikan Syadila Rizqy Al-Anhar, Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar, Kairo, Mesir saat memantik diskusi dalam agenda ngaji politik bertajuk Menatap Masa Depan Anak Bangsa: Benarkah Budi Pekerti telah Hilang di tengah Globalisasi Kini? yang diselenggarakan di Jantung Ibu Kota Mesir, Kairo, Jumat (5/1/2024) malam.

Syadil menyayangkanakhir-akhir ini marak terjadi peristiwa kekerasan, bullying, hingga penghilangan nyawa di antara anak muda yang sesungguhnya mencederai nilai-nilai budi pekerti, kemanusiaan, harmonisasi, dan persatuan sesama anak bangsa.

Program Ganjar-Mahfud yang berkomitmen memberikan insentif pada guru agama, kata Syadil, dapat menjadi satu kunci dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) berbudi pekerti dan unggul.

Kekerasan, bullying, hingga penghilangan nyawa yang dengan mudah dilakukan oleh anak bangsa pada sesamanya sungguh menyedihkan. Pemerintah dan berbagai pihak harus memberi perhatian serius pada fenomena ini. Spiritualitas dan akhlak harus menjadi tema sentral yang diajarkan di setiap lembaga pendidikan. Sebab itu, komitmen Ganjar-Mahfud dalam memberikan kesejahteraan bagi guru agama merupakan langkah konkret dalam mencetak generasi muda yang ber- berbudi pekerti luhur, ucap Syadil, Wakil Ketua Tim Pemenangan Muda Diaspora Ganjar-Mahfud Kawasa Timur-Tengah Afrika.

Baca juga :