Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih milenial tak berati presiden ke-5 RI itu membenci kalangan anak muda.
“Pernyataan ibu itu bukan berarti (Ibu Megawati) tidak suka terhadap milenial,” kata Andreas di Jakarta, Kamis (29/10).
Andreas menyebut tak mungkin Megawati tidak menyukai generasi milenial lantaran orang nomor satu di partai banteng moncong putih itu memiliki cucu yang masuk dalam kategori milenial.
Baca: Mega Tanggapi Santai Prokontra Media Massa Soal Milenial
Politikus senior PDI Perjuangan itu mengklaim pernyataan Megawati yang mempertanyakan sumbangsih milenial tersebut memilik makna filosofi.
Menurut Andreas yang jelas Megawati hanya ingin kaum milenial kembali menumbuhkan semangat untuk membangun bangsa.
“Dalam arti menjaga ethos perjuangan, komitmen dan kerja keras yang harus tetap dipelihara, dan dalam kaitannya dengan Sumpah Pemuda, semangat itu harus tetap dijaga oleh generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Andreas menyebut pernyataan Megawati terlontar lantaran putri Presiden Sukarno itu berharap generasi muda atau dikenal dengan istilah milenial ini tak hanya menuntut sesuatu kepada negara, tetapi juga bisa bekerja keras memajukan bangsa.
“Sebagai negarawan senior di Republik ini, Ibu Mega tentu sangat berharap agar generasi muda Indonesia untuk menghindari budaya instan, yang menuntut dan hanya mau menerima,” kata Andreas.
Baca: Hasto: Megawati Ajak Kepala Daerah Wujudkan Gerakan Menanam
Sebelumnya, Megawati mempertanyakan peran dan sumbangsih generasi kaum milenial terhadap negara selain berunjuk rasa seperti yang dilakukan mahasiswa beberapa pekan terakhir dalam menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
“Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara? Masa hanya demo saja? Nanti saya di-bully, saya enggak peduli,” kata Megawati dalam acara peresmian kantor DPP PDI Perjuangan secara virtual, Rabu (28/10).
“Yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat, itu untuk terbuka bagi aspirasi kalian,” ujarnya.