Kupang, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mempresentasikan tentang bidang kerja dan mitra Komisi IV DPR RI dan keanggotan di Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI Perjuangan yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan NTT>
Ansy juga menyampaikan kerja-kerja yang dilakukannya selama ini dalam Rapat Kerja dengan Menteri dan Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Kementerian, Bulog, dan BUMN Sektor Pertanian-Perikanan.
Baca: Ansy Lema Atasi Kemiskinan NTT dengan Pertanian Lahan Kering
Selain mempertanggungjawabkan kepada rakyat, Ansy menyatakan adalah kewajibannya untuk melaporkan juga kinerjanya ke partai.
"Dalam bidang pertanian, saya membahas pola pengembangan pertanian lahan kering di NTT, pengembangan agroforestry kopi dan cendana, problematika impor bawang putih, persoalan kartu tani sebagai media penyalur pupuk bersubsidi, dan upaya mengantisipasi potensi gagal tanam karena bencana kekeringan," ujar Ansy.
Dalam bidang kelautan dan perikanan, Ansy menyajikan aspirasi tentang penghentian ekspor koral, pengembangan industri garam dan industri pengolahan ikan.
"Dalam bidang LHK (Lingkungan Hidup & Kehutanan), saya secara khusus menyoroti polemik mengenai investasi di Taman Nasional Komodo (TNK) serta kebakaran hutan dan lahan," ungkap Ansy.
Pada bagian akhir paparan, Ansy menggarisbawahi pentingnya riset ilmiah dan akurasi data dalam mengambil keputusan publik serta menyampaikan aspirasi masyarakat.
" Inovasi dan pengambilan kebijakan yang tepat sangat bergantung pada riset ilmiah yang objektif dan kontekstual. Kemajuan NTT ke membutuhkan riset dan kajian agar pengambilan kebijakan tepat sasar dan solutif bagi pembangunan dan upaya mengatasi kemiskinan NTT," ujarnya.
Baca: Ansy Lema Ajak Mahasiswa Pertahankan Pancasila
Tema Rakerda adalah “Solid Bergerak Mewujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional”.
Rakerda membahas sejumlah agenda penting partai, di antaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di sembilan kabupaten di NTT. Rakerda juga berbertujuan untuk mensinergikan dan memperkuat struktur partai dalam merespon berbagai isu publik sekaligus memaksimalkan konsolidasi organisasi melalui kerja-kerja strategis, guna menjamin terlaksananya agenda kerja partai serta menjadikan partai lebih responsif.
