Ikuti Kami

Ara Berterima Kasih Atas Dukungan Masyarakat SMS

Berkat partisipasi masyarakat di SMS telah mengantarkan Ara duduk di kursi DPR RI selama tiga periode

Ara Berterima Kasih Atas Dukungan Masyarakat SMS
Anggota DPR RI Maruarar Sirait (kiri). Foto: tribunnews.com.

Subang, Gesuri.id – Anggota DPR RI Maruarar Sirait mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di daerah pemilihan Ara di Subang, Majalengka dan Sumedang (SMS),

Ara beranggapan berkat partisipasi masyarakat di SMS telah mengantarkan Ara duduk di kursi DPR RI selama tiga periode atau selama 15 tahun dari 2004 sampai 2019.

Baca: Ara dan Ono Temui Masyarakat Subang Secara Maraton

Ucapan terima kasih secara langsung ini disampaikan Ara dalam acara silaturrahmi dengan warga Blanakan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada warga Blanakan Subang yang telah mempercai saya. Semoga anggota DPR dari dapil ini lebih sayang kepada rakyat, lebih baik dan lebih bisa memperjuangkan aspirasi warga Subang, khususnya dari kecamatan Blanakan," kata Maruarar di Subang, Jawa Barat, Jumat (30/8).

Ara menegaskan bahwa di Subang ini ia menemukan nilai-nilai Pancasila yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Di Subang saya bertemu dengan orang-orang Islam yang ramah, toleran, santun dan sangat baik serta Pancasilais" tegas Ara seperti yang dikutip melalui laman tribunnews.com.

Dalam kesempata tersebut Ara juga mengingatkan bahwa saat ini masih ada ancaman radikalisme. Radikalisme ini mau tak mau harus diakui masih ada.

Presiden Joko Widodo sendiri mengatasi radikalisme dengan berbagai program pemerataan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) serta Program Keluarga Harapan (PKH).

"Mari kita juga solid dan kompak, gotong royong melawan radikalisme dan terorisme," ungkap Ara.

Dalam kesempatan ini, Ara juga mengajak berdialog dengan perwakilan elemen masyarakat yaitu guru honorer, nelayan dan petani tambak. 

Ara ingin mendengar langsung aspirasi dari masyarakat secara langsung sebagai wujud kinerja sebagai anggota DPR.

Juhendi, seorang guru honorer, berharap agar dimudahkan dalam hal sistem untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Sebab banyak guru honoerer yang sudah bertahun-tahun mengabdi namun tak juga diangkat sebagai ASN. Di saat yang sama, tunjangan mereka pun tidak cukup.

"Saya digaji Rp 700 ribu per bulan," kata guru SMK Cahaya Raya Blanakan yang sudah mengajar selama tiga tahun ini.

Kepada Juhendi, Ara bertanya apakah gaji tersebut cukup. Juhendi, yang memiliki satu anak ini mengatakan bawa tidak cukup. 

Baca: RI Tidak Kerjasama dengan Asuransi China di BPJS Kesehatan

Namun ia menjadikan posisi guru tersebut sebagai pengabdian. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari ia bekerja di bengkel.

Maruarar, yang mendengarkan dengan seksama, sangat mengapresiasi Juhendi yang menjadikan posisi guru sebagai tempat pengabdian. Ia pun mengapresiasi Juhendi yang bekerja di Bangkel.

Quote