Ikuti Kami

Bahar bin Smith Sengaja Menghina dan Lecehkan Simbol Negara

Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu terbukti sengaja ingin menghina kepala negara.

Bahar bin Smith Sengaja Menghina dan Lecehkan Simbol Negara
Muhammad Bahar bin Smith.

Jakarta, Gesuri.id - Penceramah muda Muhammad Bahar bin Smith menolak meminta maaf terkait materi ceramahnya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahar dengan tegas menyatakan bahwa dirinya lebih baik busuk di dalam penjara daripada harus meminta maaf.

Baca: Hina Jokowi, PDI Perjuangan Tunggu Proses Hukum HabibBahar

Terkait sikap Bahar, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari‎ menilai, pernyataan pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin itu adalah bukti bahwa yang bersangkutan memang sengaja ingin menghina kepala negara.

"‎Artinya kan ada kesengajaan, dia (Bahar-red) tahu yang dia lakukan bahwa tujuannya memang menghina dan melecehkan simbol negara," kata Eva di Jakarta, Selasa (4/12).

Namun, Eva memilih untuk menyerahkan kasus Bahar itu ke pihak kepolisian. Dirinya meminta agar polisi dengan tegas ‎mengusut kasus tersebut. "Sudah jadi urusan hukum. Biar dia pertanggungjawabkan di hadapan hukum," tegasnya.

Baca: Hina Megawati-Jokowi, PDI Perjuangan Tempuh Jalur Hukum

Sebelumnya, pendiri Majelis Pembela Rasulullah, Bahar bin Smith dilaporkan ke polisi lantaran isi ceramahnya pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 17 November 2018, lalu di kawasan Batu Ceper, Tangerang dianggap bermuatan ujaran kebencian (hate speech).

Dalam video berdurasi 60 detik yang dijadikan barang bukti ke polisi, Bahar secara terang-terangan menghina kepala negara dengan menyebutnya sebagai banci.

Quote