Ikuti Kami

Basarah: Pancasila 1 Juni Wajib Dikuasai Kader Banteng

PDI Perjuangan telah membaiat diri sebagai sebuah partai atas dasar kebangsaan, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, agama, dan bahasa.

Basarah: Pancasila 1 Juni Wajib Dikuasai Kader Banteng
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah.

Batu, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan, Pancasila sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 dengan jiwa dan semangat kelahirannya pada 1 Juni 1945 adalah sebuah dasar pijakan pergerakan kepartaian kader Banteng.

Baca: Casytha Tegaskan Empat Pilar Kebangsaan Perkuat Nasionalisme

Menurutnya, pemahaman mengenai Pancasila 1 Juni 1945 sebagai ideologi Partai, wajib hukumnya dikuasai setiap kader PDI Perjuangan.

Basarah menyebut, PDI Perjuangan telah membaiat diri sebagai sebuah partai atas dasar kebangsaan, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, agama, dan bahasa.

Termasuk dalam implementasi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, beber Basarah, Bung Karno menginginkan bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang berketuhanan. Bangsa berketuhanan yang hidup dalam harmoni dan saling menghargai satu sama lainnya.

“Marilah kita hidup dengan keyakinan kita masing-masing tanpa menyakiti keyakinan agama kawan-kawan kita yang lain. Hal ini yang dimaksudkan oleh Bung Karno sebagai Berketuhanan yang Berkebudayaan,” kata Basarah.

Hal tersebut secara virtual dia tegaskan di hadapan peserta Pendidikan Kader Pratama yang terdiri dari jajaran pengurus Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Cabang Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Jumat (12/11).

Pendidikan Kader Pratama gelombang 5 yang digelar Badiklatda DPD PDI Perjuangan Jatim ini berlangsung di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu

Paham-paham kebangsaan inilah, lanjut dia, hanya dapat dipahami apabila kader nasionalis-soekarnois mampu melakukan analisis terhadap karya-karya sejarah dan pemikiran Bung Karno.

“Jasmerah, jangan sekali-sekali kita meninggalkan sejarah. Karena dari sejarah itulah kita dapat mengambil segala warisan yang pernah ditorehkan oleh para pendiri bangsa, untuk pegangan kita melanjutkan perjuangan untuk bangsa Indonesia yang kita cintai,” ujar Wakil Ketua MPR RI tersebut.

Pada kesempatan itu, Basarah juga menyatakan, bahwa Pancasila adalah sebuah ideologi yang dinamis dan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

“Bung Karno menyebutkan bahwa Pancasila adalah ideologi yang dinamis, ideologi yang dapat berkembang di setiap zaman. Tapi, dasar filosofinya harus berpegang teguh pada maksud dan amanah para pembentuk Pancasila sendiri,” kata dia.

Baca: Pelanggaran! Anies Pinjam Uang Rp180 M Untuk Formula E

Filosofi Pancasila inilah, yang menurut dia, tidak dapat ditafsirkan secara bebas. Sehingga untuk bisa memahami landasan filosofis daripada Pancasila yang disahkan dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945 itu, wajib hukumnya bagi kader PDI Perjuangan menguasai Pidato Pancasila 1 Juni 1945.

“Profesor Notonegoro mengatakan bahwa pengakuan terhadap Pancasila 1 Juni 1945 bukan terletak pada bentuk formal yang urut-urutan sila-silanya berbeda,” terang Basarah.

“Namun terletak dalam asas dan pengertiannya yang bersifat tetap sebagai dasar falsafah negara,” imbuhnya. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote