Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian Hendrawan Supratikno meyakini kasus dugaan penyimpangan divestasi saham perusahaan tambang PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang menyeret nama Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) tak akan menurunkan elektabilitas capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.
Hendrawan mengatakan dirinya telah memperoleh keterangan dari TGB bahwa yang bersangkutan menduga sengaja disudutkan lewat kasus divestasi saham PT Newmont yang seakan-akan proses itu merugikan keuangan negara.
Baca: Hendrawan Minta Tokoh Agama Tidak Tergiur Tawaran Politisi
Lantas dibentuk sebuah persepsi publik, lanjut Hendrawan, kalau TGB melakukan tindak pidana korupsi.
“Kita sudah mendengar pernyataan TGB, bahwa laporan tentang dirinya merupakan narasi yang diframe (dibingkai) dengan target yang menyudutkan dirinya,” kata Hendrawan, di Jakarta, Jumat (21/9).
Menurut Hendrawan, masyarakat sudah sangat rasional dalam menilai seseorang yang memiliki pengaruh di daerahnya. Terlebih selama ini rekam jejak TGB pun dinilai tak pernah bermasalah.
“Masyarakat sudah rasional dan menilai nilai seseorang dan pengaruh yang dimiliki tidak semata-mata atas dasar variabel atau parameter tunggal. Ada faktor lain seperti rekam jejak, prestasi kerja, posisi yang bersangkutan di masyarakat, jaringan kultural yang dimiliki,” ujar Hendrawan.
Baca: Buntut Putusan MA, Hendrawan: Biar Rakyat Menentukan
Hendrawan juga mengatakan faktor yang membuat tidak akan hilangnya suara Jokowi-Ma’ruf di NTB lantaran pemerintah pusat sudah banyak melakukan pembangunan di NTB dalam empat tahun terakhir.
“Dengan modal kinerja dan prestasi dalam empat tahun terakhir ini, tentu harapan kami rakyat akan mengapresiasinya. Kami mohon doa restu dan dukungan dari masyarakat, termasuk masyarakat NTB,” pungkasnya.
