Ikuti Kami

Hendrawan: Kritik Ekonomi Sandi Hanya Marketing Politik

Oposisi melancarkan kritik dan hendak menunjukkan bahwa yang dibutuhkan publik saat ini adalah Sandi yang memiliki latar belakang ekonomi.

Hendrawan: Kritik Ekonomi Sandi Hanya Marketing Politik
Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, merespons hasil dan analisis survei nasional Lingkar Survei Indonesia (LSI) yang mengemukakan mayoritas masyarakat Indonesia mempersepsi positif kondisi perekonomian nasional saat ini dan karenanya akan memilih Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Hendrawan mengatakan pihaknya tetap tidak akan merasa jumawa atau terlena dengan keunggulan dalam hasil-hasil survei.

Baca: Ahok Dipastikan Pilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019

"Yang jelas tidak boleh jumawa atau terlena dengan berbagai hasil survei. Bekerja lebih keras untuk politik pencerahan tetap harus dilakukan," katanya kepada Gesuri, Selasa (27/11).

Lagipula, Hendrawan mengatakan, persepsi itu dinamis dan mudah berubah. Hasil survei kali ini ia terima sebagai masukan untuk mempertajam pemetaan politiknya.

"Persepsi itu dinamis. Mudah berubah. Jadi kita terima sebagai masukan untuk mempertajam pemetaan politik dan langkah-langkah strategis yang disiapkan," tambah Hendrawan.

Ia pun menepis anggapan bahwa kecenderungan oposisi mengkritik kondisi ekonomi belakangan ini adalah tanda rentannya kinerja pemerintahan Jokowi di segi ekonomi. Bagi Hendrawan, kritik yang dilancarkan oposisi, terutama lewat Sandiaga Uno, hanyalah positioning dalam pemasaran politik. Oposisi melancarkan kritik dan hendak menunjukkan bahwa yang dibutuhkan publik saat ini adalah Sandi yang memiliki latar belakang di bidang ekonomi.  

"Itu soal positioning dalam pemasaran politik. Yang dijual paslon pendatang adalah Sandi yang kompetensi dan rekam jejaknya dalam bidang ekonomi," jelas Hendrawan.

"Mereka lebih mengeksploitir gap antara target-target yang dirumuskan dengan capaian-capaian yang dihasilkan. Harapannya mereka menunjukkan bahwa kabinet yang dipimpin Jokowi-JK tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola ekonomi nasional," imbuh Hendrawan.

Baca: Hendrawan: Ahok Bergabung? Tunggu Kiprahnya di Masa Depan

Sebelumnya LSI merilis hasil survei nasionalnya. Dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi Indonesia, survei menunjukkan bahwa sebanyak 78,3 persen responden menganggap perekonomian nasional dalam kondisi baik. Dari situ, sebanyak 64,4 persen di antaranya memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf, dan sebanyak 20,5 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan sebanyak 24,7 persen responden menganggap perekonomian dalam kondisi yang buruk. Dari situ, 63,9 persen di antaranya memilih pasangan Prabowo-Sandi, dan 25,5 persen memilih Jokowi-Ma'ruf.

Quote