Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bernostalgia tentang dirinya saat menjadi pendamping Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hal itu dia ceritakan usai memotong tumpeng HUT ke-46 PDI Perjuangan.
Di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan, Megawati menceritakan saat Pemilu 1999, PKB memohon kepada dirinya agar bersedia menjadi wakil presiden untuk mendampingi Gus Dur.
Baca: HUT ke-46 PDI Perjuangan Bertabur Tokoh Nasional
"Jadi saya ini unik, yang mencalonkan sebagai Wapres waktu itu adalah PKB," ungkap Megawati di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1).
Megawati mengaku pada saat itu dia sempat menolak tawaran tersebut. Pasalnya, menurut hasil Kongres PDI Perjuangan pada saat itu adalah ketua umum harus menjadi presiden.
Bahkan, secara de facto pun putri kandung Soekarno ini dapat terpilih sebagai presiden jika pemilihan dilakukan secara langsung.
"Tapi waktu itu kan masih di MPR. Tapi namanya politik, jadi yang jadi waktu itu Pak Abdurrahman Wahid. Tapi beliau bilang 'mbak yang jadi wapres saya ya'," kata Mega.
Permintaan Gus Dur yang menginginkannya menjadi Wapres, nyatanya diteruskan oleh Ketua Umum PKB yang pada saat itu dijabat oleh almarhum Matori Abdul Jalil.
"Beliau itu sampai nyuwun-nyuwun (memohon-mohon,red). Tapi saya nggak mau kalau PDI Perjuangan yang tadinya presiden terus jadi wakil presiden," ujar Mega.
Baca: Presiden Hentikan Pidato Saat Adzan Dzuhur Berkumandang
Usai mengisahkan hal tersebut, Presiden ke-5 RI ini lantas mengingatkan Ketum PKB saat ini, Muhaimmin Iskandar agar tidak melupakan hal tersebut. Sebab, menurut Megawati, Cak Imin panggilan akrab Muhaimmin, kerap mulupakan hal tersebut.
"Jangan lupa lho pak Muhaimin, pak Muhaimin suka lupa," ungkap Megawati.