Ikuti Kami

Kapitra: Aksi Bela Tauhid 211 Berpotensi Pecah Belah Umat

Kapitra menduga Aksi Bela Tauhid 211 ditunggangi kepentingan politik khususnya dalam mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.

Kapitra: Aksi Bela Tauhid 211 Berpotensi Pecah Belah Umat
Caleg PDI Perjuangan Kapitra Ampera.

Jakarta, Gesuri.id – Caleg PDI Perjuangan Kapitra Ampera menilai Aksi Bela Tauhid 211 tidak perlu diteruskan. 

Karena akan menimbulkan perpecahaan di antara umat Islam, sekaligus bukan bagian dari cara menyelesaikan masalah seperti yang diajarkan dalam agama Islam.

Baca: Kapitra Duga Ada Kepentingan Politis di Aksi Bela Tauhid

"Karena cara umat Islam menyelesaikan masalah itu dengan tabayyun, dengan musyawarah, dengan konfirmasi, dengan kerendahan hati, dengan maaf, bukan dengan demonstrasi, itu membuat semua orang diantara umat Islam bisa jadi lawan, dan itu tidak benarkan oleh ajaran Islam," ujar Kapitra di Jakarta, Jumat (2/11).

Kapitra menduga Aksi Bela Tauhid 211 ditunggangi kepentingan politik khususnya dalam mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. 

"Aksi Bela Tauhid bajunya, tapi sebenarnya bungkusannya untuk membela paslon, dan itu haram hukumnya. Sudah kelihatan kemarin (di Aksi Bela Tauhid pertama) itu kampanye terselubung," ucapnya.

Mantan pengacara Habib Rizieq Shibab ini mengimbau massa yang tengah bersiap-siap melakukan long march untuk pulang saja. 

Baca: Bamusi Yakini Bendera yang Dibakar Milik HTI

Kapitra juga mengingatkan kepada pihak yang menggagas aksi tersebut tidak memanfaatkan umat Islam hanya untuk memuaskan nafsu kekuasaan semata.

"Kembali pulang, istiqfar, agama jangan ditunggangi buat kepentingan beberapa orang," imbuhnya.

Quote