Ikuti Kami

Kapitra Nilai Massa Jokowi-Ma’ruf Lebih Besar

Kapitra juga membantah bahwa massa yang berkumpul di Monas dalam Reuni Aksi 212 kemarin berjumlah jutaan. 

Kapitra Nilai Massa Jokowi-Ma’ruf Lebih Besar
Calon Anggota Legislatif (caleg) PDI Perjuangan, Kapitra Ampera.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Anggota Legislatif (caleg) PDI Perjuangan, Kapitra Ampera menilai jumlah perserta acara Reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12) tidak lebih banyak daripada pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor uru t 01, Joko Widodo-Kiai Ma'ruf Amin.

"Ah tidak ada itu, hitung dong. Berapa luas sih, kalau luasnya itu katakanlah 80 hektare luasnya Monas ya, 80 hektare. Yang dipakai 50 persen 40 hektare satu orang berdiri satu meter, berapa orang? Ya toh?" papar Kapitra kepada wartawan di Media Center Jokowi-Ma'ruf Amin, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Senin (3/12).

Baca: Aksi Reuni 212 Tidak Pernah Diajarkan Dalam Islam

Kapitra juga membantah bahwa massa yang berkumpul di Monas dalam Reuni Aksi 212 kemarin berjumlah jutaan. 

"Jutaannya berapa? kalau 10 persen itu pemilih 132 juta 0,6 persen. Tidak ada itu, katakanlah 10 juta itulah pemilih Prabowo. Yang lainnya memilih pak Jokowi-Ma'ruf Amin," ungkap Kapitra.

Selain itu Kapitra menuding seluruh massa yang datang di acara Reuni Aksi 212 kemarin adalah orang-orang dari partai politik pendukung paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

"Iya itu kan orang partai, orang partai kan PKS memerintahkan kadernya untuk harus datang. Kan memerintahkan kadernya, itu orang-orang semua yang mendukung Prabowo-Sandi. Orang-orangnya itu itu saja," katanya.

Baca: Reuni 212 Sarat Kampanye, KPU dan Bawaslu Diminta Bertindak

Disinggung soal imbauan Rizieq Shibab yang menyatakan haram memilih capres dan caleg dari partai penista agama, Kapitra mengaku tidak merasa terancam. Pasalnya, dia tidak merasa pernah menistakan agama.

"Saya caleg di PDI Perjuangan, kita lihat buktikan dipilih apa enggak. Tidak bisa generalisasi begitu, pendukung apa yang didukung, ini kan tidak ada indikator yang jelas standarisasi ini pendukung penista ini, dan ini, tidak ada indikatornya," imbuhnya.

Quote