Ikuti Kami

Kepengurusan Baru DPD Aceh Bukti Tak Ada Pembajakan Kader 

Muslahuddin adalah sosok cendekiawan berpengalaman luas sebagai konsultan World Bank yang visioner.

Kepengurusan Baru DPD Aceh Bukti Tak Ada Pembajakan Kader 
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membeberkan alasan DPP partainya memilih Muslahuddin Daud sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Aceh. Ia menilai Muslahuddin sebagai sosok yang visioner.

"Aceh menjadi puncak konsolidasi. Ibu Megawati Soekarnoputri, dengan kejernihannya di dalam melakukan profiling kader, akhirnya menugaskan Muslahuddin Daud," ungkap Hasto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/8).

Hasto mengatakan Muslahuddin adalah sosok cendekiawan berpengalaman luas sebagai konsultan World Bank yang visioner.

Baca: Muslahuddin Daud Resmi Pimpin DPD PDI Perjuangan Aceh

Untuk diketahui, Bang Muih --panggilan akrab Muslahuddin-- merupakan mantan konsultan World Bank yang memilih keluar dan menjadi petani di kampung halamannya di Aceh.

"Namun karena panggilan nuraninya, sejak beberapa tahun terakhir, Muslahuddin  memilih untuk menjadi pejuang kemanusiaan dan membantu para petani Aceh di kampung halamannya," ujar Hasto.

Sementara untuk jabatan sekretaris yang diemban oleh Yunia Sofiasti, merupakan politisi muda dengan latar belakang arsitek. Untuk posisi bendahara dipegang oleh Hamdani, seorang aktivis PMII yang pernah berprofesi sebagai pengusaha kopi.

"Seluruh pimpinan baru DPD PDI Perjuangan tersebut dipilih dengan kewajiban memahami kebudayan Aceh," imbuh Hasto.

Tak Pernah Bajak

Konfrensi daerah (Konferda) dan Konfrensi cabang (Konfercab) PDI Perjuangan di Provinsi Aceh menjadi puncak konsolidasi terkahir sebagai prasyarat pelaksanaan kongres V yang akan dilakukan di Bali pada 8-10 Agustus 2019 mendatang.

"Dengan selesainya konsolidasi tersebut, maka PDI Perjuangan semakin meneguhkan diri sebagai partai yang membumikan demokrasi Pancasila dengan mengedepankan musyawarah," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Hal tersebut, kata Hasto,  bukan berarti meniscayakan kemajuan peradaban dengan munculnya berbagai teknologi baru. Namun, PDI Perjuangan justru menerapkan berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, perilaku organisasi, kepemimpinan, dan strategi politik dengan Pancasila sebagai panduannya.

Image result for Konferensi daerah dan Konferensi cabang PDI Perjuangan di Provinsi Aceh

Hasto juga menekankan struktur baru di seluruh Indonesia itu diwujudkan dengan prinsip kaderisasi yang muncul dari bawah. 

"Jadi, PDI Perjuangan menjauhkan diri dari langkah pragmatis seperti membajak kader partai lain," ucap Hasto

"Sebab berpolitik itu adalah investasi kehidupan bagi bangsa dan negara. Karena itulah harus dilakukan dengan cara baik-baik. Sebab tidak ada jalan pintas dalam politik," tambahnya.

Baca: Partai Seperti Gerindra Jangan Dukung Referendum Aceh

PDI Perjuangan, kata Hasto, bahwa demokrasi Pancasila yang dijalankan dengan musyawarah, gotong royong, dan digelorakan oleh rasa cinta pada tanah air, adalah jalan demokrasi terbaik yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

Apapun itu, Hasto memastikan Kongres V PDI Perjuangan sudah siap untuk dilaksanakan. 

"Dan melalui kongres itu, PDI Perjuangan menegaskan komitmennya sebagai Partai Pelopor dengan mengedepankan aspek ideologi, disiplin, moralitas, dan etika kader," pungkasnya.

Quote