Ikuti Kami

Muhammadiyah dan PDI Perjuangan Punya Ikatan Historis Kuat

Muhammadiyah berdiri pada 1912, NU pada 1926 dan PNI pada 1927.

Muhammadiyah dan PDI Perjuangan Punya Ikatan Historis Kuat
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah. (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan Muhammadiyah dengan PDI Perjuangan memiliki ikatan historis yang kuat, karena sama-sama sebagai pendiri bangsa. 

Baca: PDI Perjuangan Cetak Sejarah dengan PD Muhammadiyah

Baasarah mengungkapkan Muhammadiyah yang berdiri pada 1912, NU pada 1926 dan PNI pada 1927 merupakan satu tarikan nafas.  Dan Bung Karno adalah santri KH. Ahmad Dahlan yang pernah menjadi ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu.

Hal itu dikatakan Basarah dalam rangka memperingati Milad 107 tahun Muhammadiyah, pada hari Senin, 18 November 2019. 

“Sejak berdiri sampai sekarang,  dengan spirit dan jiwa Islam Berkemajuan, Muhammadiyah tetap Istiqomah sebagai gerakan dakwah amar Ma`ruf nahi munkar. Kami berterima kasih karena Muhammadiyah ikut melahirkan dan menjaga bangsa Indonesia dengan dasar dan ideologi Pancasila. Kami juga berharap Muhammadiyah terus konsisten mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia berkemajuan,” papar Basarah.

Basarah melanjutkan, tema milad Muhammadiyah, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sangat relevan dan kontekstual dengan salah satu tujuan Indonesia merdeka sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. 

Baca: PDI Perjuangan Dukung NU dan Muhammadiyah Jaga NKRI

“Tema Muhammadiyah  juga relevan dengan visi Presiden Jokowi periode kedua yang memfokuskan pada pembangunan sumber daya manusia. Selamat Milad 107 tahun Muhammadiyah!” pungkas Basarah.

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan  di Kauman, Yogyakarta pada tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H/ 18 November 1912.

Quote