Ikuti Kami

Pancasila Harus Jadi Panduan Hadapi Perubahan Global  

Perkembangan teknologi dapat didorong untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Pancasila Harus Jadi Panduan Hadapi Perubahan Global  
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan Pancasila harus menjadi panduan bagi seluruh aktivitas dan inovasi yang muncul dari perubahan-perubahan global yang ada.

Baca: Megawati: Pancasila Dibutuhkan Demi Keselamatan Bangsa

Dengan menjadikan Pancasila panduan, maka perkembangan teknologi dapat didorong untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Arif mengatakan teknologi memang terus berkembang dan menjadi suatu keniscayaan. Sehingga, pemerintah harus mengarahkan agar teknologi dapat bermanfaat tidak hanya untuk perusahaan, akan tetapi juga untuk individu dan masyarakat.

"Sebagai sebuah negara kita harus terus merespons perubahan yang ada. Akan tetapi tentunya kita juga harus berpegang teguh pada nilai-nilai yang dimiliki yakni Pancasila. Pancasila berorientasi mendatangkan kesejahteraan sosial sehingga pengimplementasian teknologi yang ada pun harus memiliki tujuan yang sama," ujar Arif, dalam keterangannya, Selasa (12/3).

Arif menjelaskan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) akan berkembang pesat. Bahkan di beberapa negara IoT sudah mendarah daging di dalam kehidupan bernegara.

Arif mencontohkan, Jerman menggunakan Industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi dan IoT dalam industri manufaktrur dengan mereformasi rantai pasok di dalamnya. Kemudian Jepang menawarkan Smart Society 5.0 untuk mewujudkan Super Smart Society dengan basis sains dan teknologi melalui penguatan individu, menciptakan nilai baru perusahaan dan menyelesaikan persoalan sosial.

"Ini tantangannya ke depan dan harus dipikirkan secara serius. Kita juga harus memikirkan di mana kedudukan Pancasila dalam perkembangan ini dengan tujuan untuk dapat menjawab masalah-masalah yang ada di negara kita," ujarnya. 

Arif menuturkan terdapat beberapa permasalahan yang harus dijawab dengan perkembangan teknologi tentunya dalam kerangka Ekonomi Pancasila. Mulai dari permasalahan bonus demografi, ketenagakerjaan, wilayah Indonesia yang sangat luas dan tersebar, rawan bencana alam, hingga defisit neraca perdagangan.

Baca: Jokowi Ingatkan Jangan Usik Pancasila

Menurut Arif, pengimplementasian teknologi, utamanya internet dalam kehidupan hingga ke level individu tidaklah sulit. Berdasarkan SUSENAS 2017, sebanyak 76,87 juta penduduk usia 5 tahun ke atas mengakses internet, atau sekitar 32,34% dari total penduduk Indonesia. 

Adapun pemanfaatannya, lanjut Arif, kebanyakan pengguna internet menggunakannya untuk mengakses media atau jejaring sosial yaitu sebanyak 25,59%. Selanjutnya internet dimanfaatkan juga untuk mendapatkan informasi, hiburan,pendidikan, mengirim atau menerima email dan seterusnya.

"Sehingga ada baiknya andil dari negara untuk bisa mengarahkan pemanfaatan internet untuk dapat dimanfaatkan lebih membumi lagi sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat," ujar Direktur Megawati Institute itu.

Quote