Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan melalui Komite Komunikasi dan Informasi Bidang Politik dan Keamanan menggelar diskusi bertajuk "Melawan Hoax dengan Budaya Literasi dan Bermedia Sosial" di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (9/2). Acara ini digagas untuk mengantisipasi penyebaran hoax yang kian masif.
Diskusi ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijaksana menggunakan media teknologi dan memerangi hoax. Karena hingga saat ini, ancaman pidana bagi yang melanggar UU ITE terutama yang menyebarkan berita bohong, masih beum mampu meberikan efek jera.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyampaikan pesan, khususnya bagi anak muda agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas dalam berinternet, mampu mencerna setiap informasi dan tidak ikut serta menyebarkan berita hoax.
"Penyebaran hoax dan ujaran kebencian dapat menimbulkan kegaduhan, kekacauan dan mengancam persatuan bangsa," kata Puan dalam video testimoni yang ditayangkan sebelum acara diskusi berlangsung.
Selain Puan, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Erico Sotarduga juga menyampaikan pesan khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pembukaan diskusi, dia mengatakan bahwa hoax dan ujaran kebencian harus menjadi perhatian khusus.
"Karena ini bertentangan dengan ideologi kita yaitu Pancasila," ucap Erico.
Erico berkata dalam bermedia sekalipun masyarakat Indonesia harus tetap menjadikan Pancasila sebagai dasarnya. Selain itu, dia juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mulai menjadi filter satu sama lain agar berita hoax dan juga ujaran kebencian bisa diminimalisir.
