Ikuti Kami

PDI Perjuangan Pertanyakan Kesiapsiagaan Bencana Pemprov DKI

Tujuannya agar masyarakat memiliki kesadaran diri untuk mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

PDI Perjuangan Pertanyakan Kesiapsiagaan Bencana Pemprov DKI
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Gesuri.id/ Gabriella Thesa Widiari.

Jakarta, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta diminta menanyakan ke Anies Baswedan terkait kesiapan Ibu Kota menghadapi bencana alam seperti gempa bumi.

Perintah tersebut diberikan melalui surat perintah yang dilayangkan DPP PDI Perjuangan kepada Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca: BPBD Jateng Dorong Pembentukan Desa Tangguh Bencana

"Dalam surat instruksi kepada DPRD DKI itu kami meminta fraksi PDIP menanyakan kepada Pak Gubernur terhadap kesiapsiagaan kita," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat membuka workshop peta rawan bencana bertajuk "Antisipasi Dini Terhadap Wilayah Rawan Bencana" di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (13/12).

Hasto menilai kesiapsiagaan terhadap bencana alam sangat penting dilakukan. Tujuannya agar masyarakat memiliki kesadaran diri untuk mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Secara khusus, PDI Perjuangan mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengecek sejumlah bangunan tinggi di ibukota. Sejauh mana kekuatannya dan kesiapan dan kekuatannya jika terjadi bencana gempa.

"Kami sudah berkirim surat ke seluruh jajaran DPRD DKI untuk meminta pemerintahan Gubernur DKI untuk melakukan pengecekan apakah gedung-gedung itu sudah mempertimbangkan faktor-faktor bencana," ucap Hasto.

Baca: DPRD DIY Dorong Sinergitas Penanggulangan Bencana

Selain itu, Hasto mengatakan partainya juga mendorong kerjasama dengan beberapa institusi pemerintahan untuk mengecek kesiapan bangunan tinggi khususnya di daerah-daerah yang rawan bencana.

"Kami mendorong kerjasama antara institusi-institusi negara kita untuk dapat bekerja sama misalnya kementrian PU betul-betul merancang, mengawasi dengan ketat, kemudian bangunan daerah yang rawan bencana agar memperhatikan faktor itu," tambahnya.

Salah satu Pembicara dalam workshop itu, Prof. Mezak A.Ratag, mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG. Dia mengatakan bahwa pengetahuan dan kesiapsiagaan dini itu sangat penting.

Sebagai contoh, dia menjelaskan catatan tentang rata-rata kenaikan suhu di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.

Baca: Sri Sumarni Dorong Dana Desa untuk Penanggulangan Bencana

Di Jakarta, Surabaya, Medan, rata-rata kenaikan suhu dalam 100 tahun terakhir adalah di atas 1 persen. Dan angka itu bernilai ekstrem bila dibanding angka rata-rata kota lain di dunia.

"Ada yang bilang Jakarta ekstrem karena sekarang metropolitan, semuanya tembok gedung dan pohonnya habis. Karena itu suhunya naik," kata Mezak, Rektor UKI Tomohon itu.

Wilayah paling ekstrim di Indonesia adalah Cilacap, Jawa Tengah, yang kenaikkanya sampai 3,4 derajat celcius. Setelah diselidiki, ternyata ada pengilangan minyak yang menyumbang udara panas di wilayah itu.

Baca: Meski Dirundung Bencana, Djarot Optimistis Indonesia Bangkit

Yang pasti, fenomena puting beliung di beberapa kota dan kerap viral di media sosial, sebenarnya berkait dengan fenomena udara panas.

"Kenaikan suhu dan udara panas ini yang jadi pemicu kenapa ada puting beliung. Karena triggernya adalah udara panas. Panas ini yang memicu udara berputar. Nah upaya pencegahan bisa dilakukan dengan bagaimana meredam kenaikan suhu itu," tandasnya.

Quote