Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tetap Inginkan Ada Oposisi

Hasto: Mereka yang ada di luar pemerintah itu diperlukan dalam sehatnya demokrasi.

PDI Perjuangan Tetap Inginkan Ada Oposisi
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan dalam suatu pemerintahan dibutuhkan peran oposisi untuk menjaga keseimbangan demokrasi.

"Mereka yang ada di luar pemerintah itu diperlukan dalam sehatnya demokrasi," ujar Hasto di Jakarta, Minggu (30/6).

Baca: Presiden Terpilih Jokowi Terapkan Ilmu Padi Saat ke KPU

Menurut Hasto, menjadi oposisi sama baiknya dengan partai yang bergabung dengan pemerintah. Dia memahami bahwa posisi politik di luar pemerintahan untuk menjaga keseimbangan, cek and balance dan juga menyiapkan opsi-opsi kebijakan.

"Menjadi pihak di luar pemerintahan (oposisi) ini juga tugas yang terhormat bagi negeri," kata Hasto.

Terkait seberapa besar peluang yang dimiliki oleh partai politik di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bisa masuk ke dalam koalisi yang ada, Hasto mengatakan bahwa hal tersebut masih harus dibicarakan antara presiden terpilih dan ketua umum parpol KIK.

"Keputusan terkait koalisi pasca pemilu diputuskan oleh presiden dan ketum parpol. tapi, saya pribadi berpendapat dalam koalisi yang sehat dibangun sebelum pemilu," tegasnya.

Untuk diketahui, pasca sidang penetapan gugatan sengketa PHPU Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi yang hasilnya menolak seluruhnya permohonan yang diajukan oleh tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, partai politik pengusung paslon 02 itu pun resmi dibubarkan beberapa hari lalu.

Parpol yang mengusung Prabowo di Pilpres 2019 adalah Gerindra, PKS, Partai Berkarya, PAN, dan Partai Demokrat (PD). Dua parpol terakhir beberapa kali diisukan merapat ke koalisi Jokowipada periode 2019-2024.

Namun, Partai Gerindra hingga sejauh ini masih menyatakan sikap untuk tetap menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amim dalam lima tahun ke depan.

Dewan Penasihat Partai Gerindra, Muhammad Syafii mengatakan meskipun belum ada arahan resmi dari Prabowo, namun kader partainya tetap menginginkan menjadi oposisi.

Baca: Jokowi: RI Negara Besar, Tak Bisa Dibangun Sekelompok Orang

"Kader partai Gerindra dan pemikir demokrasi pasti menginginkan Gerindra tetap pada oposisi," kata Syafii di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7).

"Menurut saya, demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu selain partai pendukung, harus ada partai oposisi dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi," tambahnya.

Quote