Ikuti Kami

Putra Apresiasi Facebook Tutup Akun Fiktif, Tapi …

Facebook seharusnya punya sistem deteksi dini hoaks dan penyebarannya.

Putra Apresiasi Facebook Tutup Akun Fiktif, Tapi …
Anggota DPR RI Putra Nababan. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id - Tindakan Facebook menghapus akun palsu yang telah menyebarkan berita-berita hoaks Papua Barat layak diapresiasi. 

Namun, menurut anggota DPR RI Putra Nababan, perusahaan media sosial terbesar dunia itu seharusnya punya sistem deteksi dini hoaks dan penyebarannya.

Baca: Jokowi Bangun Papua, Hoaks Pun Menggempurnya

“Kita sangat menghargai langkah Facebook menghapus akun-akun penyebar berita hoaks Papua Barat. Andaikan mereka sebagai wadah digital yang menyebarkan informasi ini punya alat pendeteksi dini hoaks dan ujaran kebencian, maka kondisi Papua tidak akan seperti sekarang,” ujar Putra Nababan di Jakarta, Senin (7/10).

Seperti diketahui, Facebook baru saya mengeluarkan rilis yang menyebutkan telah menghapus puluhan akun di Indonesia yang terlibat dalam 'perilaku tidak autentik yang terkoordinasi' terkait dengan isu Papua Barat. 

Menurut Facebook ada 69 akun Facebook, 42 halaman Facebook, dan 34 akun Instagram yang terlibat dalam 'perilaku tidak autentik yang terkoordinasi'. Facebook menyebut akun-akun ini memiliki konten soal isu dalam negeri Indonesia.

Orang-orang tersebut mengunggah konten dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris tentang Papua Barat. Ada yang mengunggah konten mendukung kemerdekaan Papua Barat, ada juga yang mengkritiknya. 

Facebook mengungkapkan ada salah satu Facebook Page yang punya 410 ribu followers, sementara salah satu akun Instagram punya 120 ribu followers. Akun-akun itu menghabiskan US$300 ribu untuk beriklan di Facebook. 

Putra menyebutkan, deteksi dini akun-akun penyebar berita-berita bohong yang menyulut konflik di Papua Barat sangat mungkin dilakukan mengingat Facebook memiliki kemampuan pengembangan teknologi dan segudang sumber daya manusia berkualitas dibidang teknologi informasi.

“Salah memberikan obat hanya berakibat pada satu pasien saja. Tapi memberikan satu informasi yang berisi hoaks, bisa mengacaukan satu provinsi. Bahkan racun-racun hoaks yang disebar melalui Facebook dan wadah medsos lainnya bisa membinasakan sebuah bangsa,” tutur Putra yang pernah menjadi pemimpin redaksi sebuah televisi berita ini.

Baca: LKBN Antara Relevan Jadi Referensi Tangkal Hoaks

Ia mengingatkan bagaimana informasi-informasi hoaks yang dipublikasikan melalui Facebook bisa mempengaruhi pilihan warga negara Inggris untuk memilih keluar dari Uni Eropa dan memprovokasi warga untuk menjatuhkan pilihannya kepada Donald Trump.

“Masyarakat barat pun bisa dipengaruhi menjadi lebih emosional dalam menentukan pilihannya saat Brexit dan Pilpres Amerika. Mereka yang rasional, setelah dibombardir dengan ribuan informasi hoaks di timeline mereka, bisa terbakar emosinya yang berujung pada pilihan politik,” tutur Putra Nababan.

Quote