Ikuti Kami

Risma Akui Sering Curhat ke Megawati

Sedikit banyak berdiskusi dengan Megawati soal bagaimana merawat lingkungan. 

Risma Akui Sering Curhat ke Megawati
Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDI Perjuangan, Tri Rismaharini.

Bekasi, Gesuri.id - Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDI Perjuangan, Tri Rismaharini mengaku dalam pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri sering menumpahkan curahan hatinya alias curhat mengenai banyak masalah. 

Dua hal yang ditekankan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu, kala Risma bertemu atau melaporkan pekerjaannya. Dan itu, dia seperti dianggapnya sesi curhat dengan 'Ibu Mega.'

Yang pertama ialah aktivitasnya di Surabaya menjadi Wali Kota, sedikit banyak berdiskusi dengan Megawati soal bagaimana merawat lingkungan. 

Baca: Risma Sampaikan Pesan Penting Megawati Soekarnoputri

"Jadi saya banyak belajar dari beliau. Jadi pada waktu Surabaya tuh sering kena puting beliung, Ibu menyampaikan. 'Mbak tanam jenis tanaman ini, saya tanam," kata Risma di sela-sela pembukaan Program Penghijauan Nasional di Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/1).

"Jadi kalau ada masalah, saya juga konsultasi sama Ibu. Dan Ibu sangat banyak memberi masukan banyak sekali," ucapnya menambahkan. 

Selain mencegah banjir dan ancaman bencana lainnya, ternyata menurut Risma, dampaknya soal tanam- menamam pohon ini sungguh nyata. Misalnya, kata Menteri Sosial itu, menanam Cemara Udang di pesisir pantai secara tidak langsung turut membantu nelayan.

"Dulu perahu nelayan itu suka pecah (saat cuaca ekstrem), jadi saya setiap tahun harus membantu perbaikan perawatan nelayan. Alhamdulillah dengan kita menanam cemara udang seperti dinasihatkan ibu," ucap Risma.

Lalu Risma juga bercerita nasihat yang selalu diingatnya dari Megawati supaya memerhatikan si miskin yang belum terdata oleh pemerintah. Bantuan sosial, atas saran Megawati, jangan terpaku dari data yang sudah ada.

Baca: Pidato Politik Megawati di HUT Ke-50 PDI Perjuangan

Sembari membenahi data penerima bantuan, sebaikanya pemerintah juga melakukan jemput bola.

"Kemudian Ibu juga nasihatkan saya, 'Mbak itu tolong rawat, ibu sampaikan. Jangan konsentrasi di data saja. Tapi juga gali orang yang belum terdata. Itu yang kemudian saya turun ke bawah jembatan, saya blusukan di bawah, di makam- makam. Saya ke makam-makam di Jakarta. Kemudian juga kita cari orang - orang yang apa namanya gerobak, tidur - tidur di gerokak. Manusia gerobak. Kita turun," tutur Risma.

"Jadi jangan konsentrasi di datamu, cari di balik datamu. Makanya saya turun itu. Jadi itu ternyata betul. Mereka banyak tidak punya KTP, tidak punya ini (data kependudukan lainnya). Selanjutnya, kemudian kita harus melakukan perekeman. Sehingga mereka bisa masuk (penerima) sekarang," kata dia.

Quote