Ikuti Kami

Said Beri Catatan Khusus ke Tim Ekonomi Presiden Jokowi

Hal ini penting mengingatkan perlambatan ekonomi global masih terus membayangi ekonomi domestik.

Said Beri Catatan Khusus ke Tim Ekonomi Presiden Jokowi
Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan Said Abdullah dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Jakarta, Gesuri.id – Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan Said Abdullah memberikan catatan khusus kepada tim ekonomi baru dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju agar bekerja keras untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. 

Hal ini penting mengingatkan perlambatan ekonomi global masih terus membayangi ekonomi domestik.

Baca: Ramah Tamah Menteri Kabinet Indonesia Maju

“Melihat profil Tim Ekonomi Kabinet Jokowi-Ma’ruf 2019-2024 sepertinya perlu kerja keras untuk memperbaiki kondisi ekonomi kita. Sebab, tantangan ekonomi kita tidak hanya datang dari internal tetapi juga eksternal,” ujarnya di Jakarta, Rabu (23/10).

Seperti diketahui, Kabinet Indonesia Maju terdiri dari 34 menteri. Dari jumlah tersebut, 18 kursi di antaranya diisi oleh sosok dari kalangan profesional non-parpol, sedangkan 16 kursi diisi oleh sosok berlatar belakang parpol.

Said melihat, berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia seperti stagnasi pertumbuhan ekonomi diangka 5%, rendahnya tax ratio, ancaman defisit perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang terus melebar, nilai tukar rupiah yang rentan.

Terlebih lagi, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global yang membuat ekspor Indonesia turun. 

Bahkan para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan AS terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti.

“Semuanya adalah PR yang dihadapi ekonomi Indonesia pemerintah kedepan,” paparnya.

Kendati tantangannya sangat besar, Said optimis dengan komposisi kabinet yang baru saja diumumkan ini.

Untuk itu, kekompakan tim ekonomi dalam mendesain kebijakan ekonomi mutlak diperlukan, Sebab, tim kerja yang andal dalam bidang ekonomi menjadi kunci penting untuk mewujudkan visi ekonomi yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato pelantikannya, Minggu (20/10).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menargetkan pada 2045, Indonesia telah menjadi negara maju bahkan masuk dalam jajaran 5 besar ekonomi dunia.

Baca: Tak Terkait Parpol, Jokowi Sangat Cermat Pilih Jaksa Agung

Indonesia juga harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah dengan pendapatan per kapita Rp320 juta per tahun atau Rp27 juta per bulan.

“Kita harus tetap bangun semangat optimis, persoalan ekonomi adalah persoalan bangsa yang harus kita hadapi dan dukung bersama. Apalagi kita masih dalam fase bonus demografi. Jangan sampai bangsa ini terjebak dalam middle income trap,” ulasnya.

Quote