Ikuti Kami

Sofyan Ingatkan Petani Buah Jangan Ubah Lahan untuk Sawit

Lewat revolusi oranye yaitu pengembangan buah Nusantara, petani akan lebih sejahtera hidupnya.

Sofyan Ingatkan Petani Buah Jangan Ubah Lahan untuk Sawit
Sofyan Tan di pelatihan petani buah yang diadakan Kemenristekdikti dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika di Medan, Minggu (19/8).

Medan, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sofyan Tan mengingatkan agar petani buah jangan lagi mengonversi lahannya untuk tanaman sawit.

Hal itu ke depannya, para petani lebih bisa sejahtera hidupnya melalui pengembangan buah unggulan nusantara lewat revolusi oranye. 

Baca: Sofyan Tan Ingin Wirausaha Asal Sumut Mampu Bersaing

Demikian dikatakan Sofyan Tan dalam sambutannya di pelatihan yang diadakan Kemenristekdikti dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika di Medan, Minggu (19/8).

Pelatihan oleh Kemenristekdikti dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika- LPMM IPB tersebut diikuti 100 petani buah dan sayuran dari Deliserdang. Setiap peserta akan diberikan bibit buah nusantara unggulan, yakni alpukat, durian dan jambu kristal.

"Para peneliti dari IPB juga memberikan pembekalan dan pelatihan bagaimana bisa mengembangkan dan memproduksi bibit buah unggulan tersebut agar dapat menjadi buah produksi yang sangat menguntungkan," jelasnya.

Sofyan Tan juga mengungkapkan kondisi permasalahan sebelumnya mengapa petani buah masih belum sejahtera. Berdasarkan data penelitian dan pengembangan pertanian yang pernah dirilis BPS, ada pengurangan jumlah lahan pertanian buah dan produksi buah setiap tahunnya. Pada tahun 2015 ke 2016 ada penurunan luas tanam pertanian buah dari 27.705 Ha menjadi 25.550 Ha dan berakibat menurunnya produktivitas buah dari 1.347.286 ton menjadi 1.143.362 ton.

"Penurunan ini terjadi karean petani banyak beralih tanam sawit dan karet coklat. Pohon buah yang memiliki kayu seperti durian dan manggis ditebangi untuk dijual," jelas Sofyan. 

Baca: Sofyan Tan: Kompetisi Banyak Ciptakan Atlet yang Handal

Masalah lainnya adalah serbuan buah-buahan impor yang tinggi jumlahnya. Hingga awal 2018 pasokan buah impor di Sumut menjadi 51.092 ton atau naik 48,19% dibandingkan 2017 yang berjumlah 34.476 ton. Kalah dengan buah impor karena penampilan buahnya lebih bersih dan menarik. 

"Kita mau lihat nanti begitu ini buah unggulan bagus hasilnya, dan bisa ditanam di sini (Sumut), saya akan pakai dan beli bibit dari IPB dengan uang sendiri untuk dibagi ke petani lainnya agar petani di sini makmur sejahtera," pungkasnya.

Quote