Ikuti Kami

Tabloid Indonesia Barokah Upaya Memecah Belah Bangsa

Rudy meminta seluruh kader PDI Perjuangan khususnya di Solo untuk tidak terprovokasi.

Tabloid Indonesia Barokah Upaya Memecah Belah Bangsa
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Solo, Gesuri.id - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Solo, F.X. Hadi Rudyatmo menilai bahwa peredaran Tabloid Indonesia Barokah di Kota Solo sebagai upaya memecah belah bangsa.

Terkait hal ini, Rudy meminta seluruh kader PDI Perjuangan khususnya di Solo untuk tidak terprovokasi.

Baca: Adian Tegaskan Tak Gentar dengan Obor Rakyat

"Peredaran Tabloid Indonesia Barokah sangat disayangkan. Siapapun yang membuat tabloid itu tidak dibenarkan," ujar Rudy di Solo, Jumat (25/1).

Melihat isi pemberitaan dalam tabloid tersebut, Rudy menuturkan, hal tersebut tidak sesuai dengan nama tabloidnya. Menurutnya, jika dilihat dari namanya Tabloid Barokah seharusnya isi beritanya tidak menebar kebencian.

"Saya berharap, masyarakat mampu menyaring informasi yang baik dalam berita Tabloid Indonesia Barokah. PDI Perjuangan Solo sudah membaca arah tabloid itu tujuannya untuk apa," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagai satu-satunya perempuan yang memimpin partai, Megawati Soekarnoputri, selalu menegaskan dan mengajarkan kadernya untuk tidak menjelek-jelekkan kader atau capres dari partai politik lain.

Bahkan, Presiden ke-5 RI itu juga selalu berpesan agar kadernya saling menghargai dan menghormati kader partai politik lain.

"Siapapun presidennya nanti kita tetap saudara. Saya sampaikan pada kader PDIP Solo tidak boleh melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan orang lain," ungkapnya.

Baca: Henry Yoso: Saya Jijik Lihat Cara Berpolitik La Nyalla

Rudy yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo ini meminta pada Dewan Pers agar segera mengeluarkan rekomendasi terkait isi pemberitaan Tabloid Indonesia Barokah. Hal itu nanti akan dijadikan bahan pijakan kepolisian membawa keranah hukum.

"Saya berharap upaya saling menghujat dihentikan. Kalau diteruskan dapat memecah belah bangsa," pungkasnya.

Quote