Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan tidak ambil pusing terkait hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo
Wakil Sekjen PDI Perjuangan Arif Wibowo menilai naik atau turunnya tingkat kepercayaan merupakan perkara biasa.
Baca: Ganjar Didukung PDI Perjuangan & Nasdem Jadi Capres 2024
"Tidak perlu dikhawatirkan karena justru pada waktu tertentu tingkat kepercayaan pak Jokowi pernah tinggal 65 persen," kata di Jakarta, Rabu (13/11).
Arif meminta semua pihak menilai positif penurunan tingkat kepercayaan yang terjadi. Dia mengimbau agar hal tersebut dimaknai sebagai celah perbaikan atas kekurangan dari lembaga negara yang ada.
Salah satu faktor penurunan tingkat kepercayan disebabkan kebijakan presiden kebijakan yang dinilai kurang populis di mata masyarakat.
Arif mengatakan, hal itu sebenarnya hanya tinggal dikomunikasikan kepada publik karena pro dan kontra merupakan hal yang wajar.
Arif juga meminta partai politik koalisi pemerintah beserta masyarakat solid guna memastikan program dan kebijakan terus disosialisasi dan dikawal dengan baik.
Menurutnya, kunci untuk menyukseskan program serta kebijakan yang akan dijalankan adalah mengefektifkan kominiasi, tidak hanya melalui juru bicara presiden tapi semua kementerian.
"Untuk bisa komunikasi yang efektif harus solid dan jangan satu menteri dengan menteri yang lain bertentengan, itu saja," katanya.
Baca: Digadang LSI Jadi Capres, Ganjar Tidak Mau Ge-Er
Survei LSI yang dilakukan dua kali pada Juli 2018 dan September 2019. Artinya riset itu dilakukan sebelum dan setelah pelaksanaan Pilpres 2019 lalu.
Berdasarkan survei pada 2018, sebesar 81,5 persen masyarakat percaya Jokowi bekerja untuk kepentingan rakyat dan 14,2 persen menyatakan sebaliknya. Pada 2019 setelah pilpres, tingkat kepercayaan Jokowi turun menjadi 75,2 persen dengan 18,8 persen menyatakan tidak percaya.
