Ikuti Kami

Temukan Kasus Politik Uang, PDI Perjuangan Siapkan Imbalan

Negara bisa hancur jika demokrasi Indonesia hanya ditentukan oleh siapa yang punya uang.

Temukan Kasus Politik Uang, PDI Perjuangan Siapkan Imbalan
Ketua DPP PDI Perjuangan, Idham Samawi.

Yogyakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan siap merogoh kocek jika ada masyarakat yang menemukan adanya praktik politik uang (money politic) menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Idham Samawi menjanjikan imbalan uang Rp 2 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap pelaku politik uang jelang Pemilu 2019. 

Baca: TKN Siap Terjunkan Tokoh Nasional untuk Kampanye

Bagi Idham negara bisa hancur jika demokrasi Indonesia hanya ditentukan oleh siapa yang punya uang.

"Semangat ini, saya ingin mengajak, tidak hanya alumni tapi siapa saja, kalau mampu menemukan pelaku money politic kita akan beri reward Rp 2 juta," kata Idham di Yogyakarta, Sabtu (9/3).

Idham mengklaim kubu paslon nomor urut 01 tidak akan melakukan politik uang. Jika Pemilu ditentukan oleh siapa yang punya modal untuk politik uang, dia menyebut Jokowi-Ma'ruf Amin tidak akan menang.

"Jokowi ke depan tidak akan bisa jadi, yang jadi presiden, DPR, DPRD, mereka yang hanya punya uang saja, kalau dimaknai demokrasi kita ini sekarang dengan money politic," ujarnya. 

Menurut Idham, imbalan bagi siapa yang bisa menangkap pelaku politik uang tak hanya ditawarkannya di tahun 2019 ini. Pada Pemilu 2014, dia juga menawarkan hal serupa. 

"Tahun 2014 juga saya lakukan, ada 21 warga masyarakat yang berhasil menangkap. Ini bagian dari apa, kalau kepolisian aparat jumlahnya terbatas untuk mengawasi negeri yang demikian luasnya. Kalau rakyat terlibat, bersama-sama berpartisipasi untuk menangkap," ucapnya. 

Idham menilai imbalan ini bukan sebatas jumlah nominal yang diberikan, namun sebagai bentuk kepedulian warga terhadap jalannya  proses demokrasi di Tanah Air.

"Kita dorong tujuannya bukan urusan Rp 2 jutanya, tapi keterpanggilan kepada bangsa dan negara. Tapi kalau mampu melakukan itu, mereka harus luangkan waktu, bawa pelaku ke kantor polisi. Tapi saya ingatkan dan berpesan jangan digebuki, serahkan ke polisi," imbuhnya. 

Baca: Peduli Budaya Betawi Jadi Alasan FBR Dukung Jokowi-Ma'ruf

Meski demikian, Idham berharap penyelenggaraan Pemilu 2019 tidak dinodai politik uang.

"Money politic pasti dilakukan H-7, itu sudah pakem, biasanya H-7, karena kalau dibagikan sekarang yang dikasih duit lupa siapa yang kasih, termasuk istilah serangan fajar supaya termemori. Sekali lagi saya tidak menuduh, tapi mengajak masyarakat waspada kemungkinan pelaku money politic, saya tidak menuduh bahwa pasti ada," pungkasnya.

Quote