Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) buka-bukaan terkait kedekatannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ahok bahkan mengaku membicaran segala hal kepada Megawati dengan durasi pembicaraan yang cukup lama.
Selain itu, ia juga mengungkapkan perasaan tak nyamannya dengan beberapa partai yang hanya memanfaaatkannya.
Baca: Ini Respon Ahok Bila Jadi Capres Pada Pemilu 2024
Tak hanya masalah politik, ternyata segala urusan ia ceritakan kepada Megawati.
Hal tersebut lebih dari cukup menggambarkan bagaimana hubungan antara Megawati dan Ahok.
Ahok menjelaskan bahwasannya Ia memiliki kedekatan yang cukup baik dengan Megawati. Bahkan Ia menjelaskan, Ia kerap kali bercerita kepada Megawati tentang semua hal.
"Tiap bulan rata-rata bisa 2 jam, 3 jam, semua urusan saya bisa bicara. Saya bisa beda pendapat dengan beliau," kata Ahok.
Ia tak memungkiri, jika dirinya sering berselisih paham dengan Megawati. Hal tersebut dirasa lumrah oleh mantan Gubernur DKI tersebut.
"Saya dengan Ibu Mega bisa berselisih paham. Soal kita pakai Teman Ahok, mau independen, mau calon wakil, banyak hal saya bisa bicara dengan beliau," ujarnya
Ia juga menambahkan, meski seringkali berselisih paham, Ahok merasa bahwa partainya memang murni partai yang mengakui kemampuannya.
"Beliau tidak pernah menyerang atau menghabisi saya. Makanya saya tahu Ibu Megawati ingin saya jadi motor show case di PDI Perjuangan. Bukan model partai yang jual-jual nama saya untuk dapatin suara saya," tegas Ahok.
Ia menilai, bahwa PDI Perjuangan bukan hanya memanfaatkan dirinya, untuk menaikkan elektabilitas parpol.
Menurutnya, terdapat parpol yang hanya memanfaatkannya untuk melejitkan elektabilitas parpol ataupun hanya meraup suara yang sebanyak-banyaknya.
Baca: Dahsyat, Ini Gebrakan Baru Ahok di PT Pertamina
Ahok mengaku, bahwa dirinya sangat kesal dengan parpol yang hanya mengusungnya untuk memanfaatkannya saja. Ia juga menyampaikan, dirinya pernah menghadapi parpol yang memiliki model hanya memanfaatkannya saja.
"Parpol yang hanya memanfaatkannya saja, cenderung lebih menyerang bahkan menhabisi dirinya saat ada selisih paham. Bahkan parpol tersebut tak segan-segan untuk menyerang ranah pribadinya,"
"Sampai fitnah saya, soal istri pun difitnah. Sampai pernikahan, urusan pribadi pun diserang. Makanya saya tahu partai ini jenis partai ini hanya manfaatkan saya," lanjutnya
