Ikuti Kami

Terorisme di Sri Lanka, Serangan Terhadap Keberagaman

Serangan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah bertentangan dengan tradisi budaya keberagaman agama.

Terorisme di Sri Lanka, Serangan Terhadap Keberagaman
Tewaskan 207 Orang, Politikus PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth Kutuk Penyerangan Bom di Sri Lanka.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi muda PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengutuk pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Gereja dan hotel di Sri Lanka yang telah menewaskan sekitar 207 orang, pada Minggu (21/4).

Pria yang akrab disapa Kent ini menegaskan, serangan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah bertentangan dengan tradisi budaya keberagaman agama. Hal itu juga berlawanan dengan harmoni antar umat beragama di dunia.

Baca: Serangan Teror Sri Lanka Didasari Ideologi Kegelapan

"Mari kita berdoa bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sana. Damai bersama Indonesia," kata pria yang juga advokat dan pengusaha itu.

Pria yang juga anggota Banser NU itu mempertanyakan kebijakan pejabat di Sri Lanka yang diduga sudah mengetahui adanya serangan bom tersebut dari dinas intelijen asing.

"Seharusnya informasi harus segera diambil tindakan, mengapa tidak diproses. Ayo kita lawan bersama tindakan teror ini," katanya.

Kent pun turut berduka cita atas korban tewas bom bunuh diri di negara yang berjuluk "Permata Samudera Hindia" itu.

"Atas nama PDI Perjuangan dan pribadi, saya berduka cita atas korban jiwa dan luka di Sri Lanka. Perbuatan terkutuk ini tak pantas dimaafkan,"ujarnya. 

Seperti diketahui, teror bom melanda kawasan gereja dan hotel di Sri Lanka pada momen perayaan Paskah. Teror ini telah merenggut nyawa 207 orang serta 450 orang lainnya terluka.

Baca: Serangan Bom Sri Lanka Tindakan Biadab Anti Kemanusiaan

Tercatat delapan ledakan terjadi di tiga gereja serta tiga hotel mewah di Sri Lanka selama kebaktian Paskah.

Berdasarkan sebuah laporan intelijen, kelompok radikal bernama National Thowheeth Jamaath (NJT) disebut terlibat serangan teror ini. Kelompok ini telah mengklaim dukungan kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Quote