Ikuti Kami

Agro Edukasi MSP Diharapkan Katrol Nilai Tukar Petani

“Agro Edukasi MSP ini nantinya kita jadikan pusat pelatihan dan percontohan pertanian dalam arti luas".

Agro Edukasi MSP Diharapkan Katrol Nilai Tukar Petani
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Mindo Sianipar saat peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Agro Edukasi Masyarakat Sejahterakan Petani (MSP) di Dusun Jaringan Sari, Desa Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.

Mojokerto, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Mindo Sianipar mengatakan pembangunan Agro Edukasi Masyarakat Sejahterakan Petani (MSP) di Dusun Jaringan Sari, Desa Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto diharapkan bisa mengatrol Nilai Tukar Petani (NTP) yang selama ini masih rendah.

Baca: Pemprov DKI Ceroboh, Jalur Sepeda Rp28 M Akhirnya Dibongkar

“Agro Edukasi MSP ini nantinya kita jadikan pusat pelatihan dan percontohan pertanian dalam arti luas. Termasuk peternakan maupun perikanan,” ujar Mindo, Minggu (20/6).

Menurutnya, pertanian adalah sektor yang di masa pandemi ini mampu bertahan. Karena itu, dia menilai sudah selayaknya jika semua pihak berkontribusi memajukan sektor ini.

“Jadi meskipun masih tumbuh positif, tapi NTP (nilai tukar petani) cenderung menurun. Dengan berbagai pelatihan seperti ini, nantinya pasti bisa turut mengatrol NTP,” ujarnya.

Menurut Mindo, Agro Edukasi Karangdiyeng sengaja memilih tempat di samping tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, sampah jangan dianggap bencana, tapi itu bisa dijadikan sumber rejeki.

“Dengan teknologi sampah akan meningkatkan pendapatan warga sekitar. Sampah bisa dibuat eco-enzim, sumber makanan maggot (organisme yang berasal dari larva Black Soldier Fly/BSF), kompos dan sebagainya,” beber Mindo.

Lokasi Agro Edukasi MSP, lanjut Mindo, didesain untuk pelatihan pertanian komprehensif. Misalnya akan dipelihara ayam petelur, sapi, maupun kolam ikan tanpa menggunakan pakan produk pabrikan.

“Karena di TPA ini melimpah sampah organik, saya pastikan produksi enzim maupun maggot melimpah. Lihat saja nanti, pasti ternak maupun ikan gemuk-gemuk dan besar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangdiyeng Sulaiman Efendi menyambut baik pembangunan Agro Edukasi MSP ini.

“Ini mimpi kami, ada pihak yang memanfaatkan sampah organik di TPA. Karena sampah plastik dan logam sudah dipilah dan dimanfaatkan masyarakat, mudah mudahan sampah organiknya terserap semua. Sehingga tidak ada polusi udara dan gunungan sampah,” ungkap Sulaiman.

Baca: Ahok Minta Bank Jujur Limit Kartu Kredit Komisaris Pertamina

Sedang Ketua Kelompok Agro Edukasi MSP, Achmad Anwar mengatakan, pembangunan beberapa fasilitas utama ditargetkan rampung dalam waktu dua bulan.

“Secara keseluruhan untuk seluruh sarana prasarana awal tahun depan diharapkan bisa tuntas. Saya siapkan lahan 25 hektar,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mojokerto ini. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote