Ikuti Kami

Baguna PDI Perjuangan: Kondisi Warga Asmat Membaik

Tim bertugas di dua puluh tiga distrik Kab. Asmat, kondisi mereka mulai pulih.

Baguna PDI Perjuangan: Kondisi Warga Asmat Membaik
Tim Baguna PDI Perjuangan tangani gizi buruk Asmat.

Asmat, Gesuri.id - Wakil Ketua Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan, Tigor Doris mengatakan kondisi masyarakat Asmat, Papua saat ini mulai membaik.

Tim Baguna berhasil menanggulanggi KLB campak dan gizi buruk Asmat, di antaranya distrik Agats, Fayit, Suator, Siret, Atsj, Kolof Brasa dan distrik Bayun yang terdiri 39 desa atau kampong.

“Setelah 24 hari Tim Baguna PDI Perjuangan bertugas di 23 distrik Asmat, Papua, sekarang kondisinya mulai pulih. Saya berharap terus membaik,” kata Tigor di Asmat, Selasa (20/2).

Tigor  yang terjun langsung ke Asmat menambahkan, pada hari pertama pascaditerjunkan Tim Baguna ke 2, relawan dan tim medis langsung mengambil tindakan pengobatan, perawatan dan edukasi kesehatan kepada warga.

"Hari pertama di sana kita langsung melakukan diagnosa  warga, kemudian  warga diberikan obat dan perawatan oleh tim medis. Selama 12 hari kemudian banyak warga yang sehat kembali,” tuturnya.

Menurut Tigor, penyakit yang banyak diderita oleh warga Asmat yang datang berobat ke posko Tim Baguna sesak nafas dan campak. 

“Itu disebabkan kebiasaan masyarakat Asmat tidur dekat tungku yang menggunakan kayu bakar. Jadi, debu bekas pembakaran berpotensi dihirup,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Tigor, cara makan rakyat Asmat jauh dari pola sehat terutama anak anak. "Kalau menangka burung  lalu dibakar, belum benar-benar matang sudah dikonsumsi tentu akan mengakibatkan sakit,” terangnya. 

Selain masalah kesehatan, kata Tigor,  penyebab KLB  juga meliputi masalah kemiskinan, pendidikan, minimnya sarana prasarana kesehatan.

"Banyak faktor. Masalah ini sudah lama terjadi namun baru sekarang mencuat kepermukaan, peristiwa KLB ini sama dengan fenomena gunung es," tuturnya.

Oleh sebab itu politisi PDI Perjuangan ini berharap pemerintah bisa menambah jumlah anggaran kesehatan dan pendidikan minimal 40 persen agar KLB campak dan gizi buruk Asmat tidak terjadi lagi.

"Bayangkan saja, satu puskesmas cuma ada dua tenaga kesehatan dan jarak puskemas jauh dari pemukiman warga. Sarana prasana  kesehatan juga masih kurang, jadi masih butuh tambahan anggaran dari pemerintah pusat dan daerah, minimal 40 persen." tutup Tigor.

Diketahui,  Hingga saat ini, Tim ke-2 Baguna DPP PDI Perjuangan masih bertahan di Kab. Asmat Papua untuk membantu memulihkan KLB campak dan gizi buruk di sana.

Quote