Ikuti Kami

Budaya Malangan Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan

Hal demi menghindari semakin terlupakannya budaya Malangan oleh perkembangan zaman.

Budaya Malangan Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan
Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko.

Malang, Gesuri.id - Ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko telah mengusulkan agar budaya Malangan masuk ke dalam Kurikulum Pendikan.

Hal demi menghindari semakin terlupakannya budaya Malangan oleh perkembangan zaman.

Baca: Rp 128 Miliar untuk Dongkrak Perekonomian Wilayah Pinggiran

"Masyarakat terutama generasi muda lebih memilih menggunakan budaya barat dalam keseharian dibandingkan dengan budaya Malangan. Kami mengusulkan budaya Malangan dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan," ungkap Politiisi berlambang Banteng itu, Rabu (14/11).

Hari menilai, jika budaya Malangan bisa masuk sebagai mata pelajaran bermuatan lokal, maka siswa akan terus mengenal dan melestarikan budaya lokal di tengah gencarnya budaya barat yang masuk ke dalam negeri.

Menurutnya, saat ini budaya barat sudah mulai mengikis budaya lokal. Hari pun sangat menyayangkan saat melihat fenomena anak muda yang mulai enggan mengenakan pakaian adat nasional khususnya adat Malangan.

"Contohnya saat pawai budaya, penggunaan pakaian adat Malangan itu sangat sedikit. Sebaliknya yang banyak justru mereka yang menggunakan carnival costum. Nah jika ini diteruskan, budaya Malangan akan semakin tergerus dan hilang," paparnya.

Selain budaya Malangan, Heri menuturkan, pentingnya masyarakat mengetahui cerita-cerita asli daerah, seperti halnya cerita Panji yang merupakan salah satu budaya asli Malang.

Baca: DPRD Kota Malang Kebut Empat Perda Inisiatif

"Perlu kiranya budaya cerita Panji ini dikenalkan sejak dini kepada masyarakat," ujar Hari.

Terkait hal itu, Hari mengaku telah memberikan pembekalan kepada para guru kesenian di Kabupaten  Malang untuk terus mengenalkan budaya daerah kepada siswa agar budaya lokal tidak luntur tergerus oleh zaman.

Quote