Ikuti Kami

Bungaran Cerita Bunga Mawar Megawati & Kecintaan Orang Utan

"Rupanya gambar bunga Mawar Megawati. Ini, adalah hasil pemuliaan, peneliti kami di Kementerian Pertanian".

Bungaran Cerita Bunga Mawar Megawati & Kecintaan Orang Utan
Menteri Pertanian Kabinet Gotong Royong Bungaran Saragih. (Sumber: gesuri.id/Alvin Cahya Pratama)

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pertanian Kabinet Gotong Royong Bungaran Saragih menceritakan betapa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat peduli terhadap tanaman dan hewan. 

Baca: Buku Merawat Pertiwi, Hasto: Megawati Teladan Yang Hidup 

Bungaran mengaku kecintaan Megawati terhadap tanaman dan hewan tidak hanya di tataran teori, tetapi sampai pada tindakan hingga rela ke pedalaman sekalipun.

Hal ini disampaikan Bungaran dalam acara peluncuran buku Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam pada Rabu (24/3) secara virtual. Bungaran melihat sampul buku tersebut menggunakan gambar mawar bernama Megawati Soekarnoputri. 

"Saya apresiasi buku ini dan berterima kasih. Rupanya gambar bunga Mawar Megawati. Ini, adalah hasil pemuliaan, peneliti kami di Kementerian Pertanian," kata Bungaran. 

Bungaran menjelaskan bahwa pihaknya meminta izin kepada Presiden Kelima RI itu untuk menandai mawar hasil pemuliaan dengan nama Megawati Soekarnoputri. Bungaran mengaku putri Proklamator RI Bung Karno itu mestinya. 

"Dari pengalaman saya, Ibu Mega itu memang benar-benar sangat memberikan perhatian pada tanaman dan hewan. Di samping itu tanaman dan hewan itu dikaitkan dengan concern terhadap kebun raya dan hutan. Saya mengobservasi bahwa concern tersebut dikaitkan dengan konsep ketahanan dan kedaulatan pangan," kata dia. 

Pada 2001, Bungaran menceritakan bahwa pemerintahan Megawati sudah mempraktikkan pembangunan berkelanjutan yang didasari pada tanaman, hewan, kebun raya, dan hutan. 

Baca: Presiden 3 Periode? Megawati: Yang Omong Itu Yang Pengen!  

Bungaran juga menyatakan kepedulian Megawati terhadap lingkungan tetap berjalan sampai saat ini. Bungaran mengaku sesudah tak menjadi menteri, sibuk mengurus orang utan dan hutan. Megawati, lanjut Bungaran, tetap mendukung programnya itu. 

"Ibu Mega sangat memperhatikan kerja kami ini. Ibu Mega pernah datang ke pedalaman di Kalimantan Tengah untuk melepasliarkan orang utan yang sudah kami latih sebelumnya," jelas Bungaran.

Quote