Ikuti Kami

Daryatmo Bantu Petani di Sekitar PLTU yang Gagal Panen   

Sedikitnya ada sekitar 20 hektare lahan pertanian yang terdampak operasi PLTU Tanjung Jati B Jepara.

Daryatmo Bantu Petani di Sekitar PLTU yang Gagal Panen   
Sejumlah warga dan Anggota DPR RI Daryatmo Mardiyanto saat meninjau lahan pertanian di Desa Margokerto, Kecamatan Bondo, Jepara. Lahan tersebut terkena dampak abu dari PLTU Tanjung Jati B.

Jepara, Gesuri.id - Lahan pertanian yang berada di sekitar PLTU Tanjung Jati B atau tepatnya di Desa Margokerto, Kecamatan Bondo, Kabupaten Jepara terkena dampak operasi dari PLTU Tanjung Jati B Jepara.

Sedikitnya ada sekitar 20 hektare lahan pertanian yang terdampak.

Baca: Daryatmo: Segera Realisasikan Pembangunan Kebun Raya Jepara

Ketua Forum Warga Tanjungjati Bersatu (FWBT), Hadi Priyanto mengatakan tanaman palawija yang ditanam di lahan yang bersebelahan dengan PLTU itu tak lazim dan berpotensi gagal panen. Selain itu, abu atau debu batubara itu juga menganggu kesehatan warga.

Selain itu, kata Hadi, kehadiran PLTU memang menunjang kebutuhan listrik nasional. Namun, pihaknya ingin agar PLTU juga memperhatikan berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat sekitar.

"Kami ingin hidup berdampingan secara harmonis dengan PLTU. Kami berharap ada solusi terbaik terkait persoalan ini," kata Hadi, baru-baru ini.

Menanggapi adanya keluhan tersebut Anggota Komisi VII DPR RI, Daryatmo Mardiyanto merespons keluhan warga yang terdampak abu atau debu batubara PLTU Tanjung Jati B.

Anggota komisi yang membidangi urusan energi dan lingkungan hidup ini menemui warga yang pemukimannya bersebelahan dengan PLTU yang berkontribusi untuk kehandalan listrik kawasan Jawa - Bali tersebut.

"Saya ingin tahu langsung kondisi warga di lapangan seperti apa. Keluhan apa saja, dampak bagi kesehatan, pertanian hingga lingkungan warga seperti apa? Kalau tidak turun langsung tak mungkin dapat gambaran yang utuh," kata Daryatmo.

Didampingi pegiat Forum Warga Tanjungjati Bersatu (FWTB), Daryatmo melihat langsung areal pertanian cabai, terong, dan kacang yang dikelola warga.

Berdasar pengamatan, tanaman cabai di lahan yang lokasinya bersebelahan dengan PLTU kondisinya "tak lazim". Daunnya kecil, mengkerut dan ada tumpukan semacam debu atau abu berwarna abu-abu. Cabai di tangkai juga cenderung kering dan membusuk.

Kondisi serupa juga dialami tanaman kacang. Jika dicabut, jumlah kacang pada bagian akar tergolong kecil. Hanya seukuran bagian ujung jari kelingking tangan.

Biasanya untuk satu tanaman mampu "berbuah" antara 20 - 40 kacang. Namun rata-rata, tiap tanaman hanya berisi sekitar 10 kacang.

Baca: Daryatmo Soroti Aktivitas Tambang Ilegal di Lombok Tengah

Sedang untuk tanaman terong, daun cenderung penuh lubang dan ada tumpukan material semacam debu atau abu. Permukaan rumput di kawasan areal pertanian itu cenderung licin seperti bekas kena cipratan oli.

"Sampel tanaman ini kita bawa ke Jakarta. Ini akan kita sampaikan kepada pihak-pihak terkait," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Quote