Ikuti Kami

DPRD DKI Soroti Penataan Tanah Abang Tak Pernah Matang

Mulai dari menutup jalan untuk PKL hingga pembangunan skybridge yang begitu tergesa-gesa.

DPRD DKI Soroti Penataan Tanah Abang Tak Pernah Matang
Ilustrasi. Penataan kawasan Tanah Abang yang carut marut.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan sejak awal melihat tidak ada perencanaan yang matang dalam menata kawasan Tanah Abang, mulai dari menutup jalan untuk PKL hingga pembangunan skybridge yang tergesa-gesa. 

Baca: DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov Serius Tata Tanah Abang

Untuk itu, ia meminta sebaiknya Pemprov DKI menghentikan terlebih dahulu dan mengaudit seluruh aktivitas di kawasan Tanah Abang, termasuk dugaan informasi jual beli kios oleh oknum tertentu.

“Bereskan dulu master plan, duduk bersama dengan PT KAI. Biaya Rp38 miliar itu tidak kecil,” ucapnya, Senin (29/10).

Sementara itu, proses penyambungan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge di Jalan Jatibaru Raya dengan Stasiun Tanah Abang masih dalam proses. Rapat koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus dilakukan.

“Masih rapat pembahasan,” kata Senior Manager Corporate Communication Daop 1 PT KAI Edi Kuswoyo, Senin.

Saat ini pembangunan jembatan penghubung antara stasiun dengan skybridge belum dilakukan. Penumpang pun hanya bisa menggunakan skybridge melalui akses tangga di sekitar Jalan Jatibaru. Hal senada diucapkan Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunissa.

Dia enggan menanggapi pembangunan skybridge ke stasiun karena kewenangan itu berada di PT KAI. Meski demikian, dia mendukung penuh keputusan keberadaan jembatan penghubung antara stasiun dengan skybridge. Sebagai stasiun transit di lintas tengah menuju Banten, Stasiun Tanah Abang merupakan stasiun sibuk selain Bogor, Jawa Barat. Setiap harinya 60.000 orang keluar-masuk Stasiun Tanah Abang.

Saat ini pembangunan skybridge telah mencapai 90% jelang target penyelesaian akhir bulan ini, namun Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi memperkirakan skybridge selesai awal November. Hal yang paling mengkhawatirkan yakni belum ada persetujuan dari PT KAI untuk menghubungkan pintu Stasiun Tanah Abang dengan skybridge.

“Kalau tidak terkoneksi, ya sia-sia itu Rp38 miliar (anggaran pembangunan skybridge ),” ujar Irwandi.

Menurut dia, tujuan pembangunan skybridge agar pengguna kereta yang keluar dari stasiun tidak menumpuk di Jalan Jatibaru Raya dan bisa langsung menuju pasar Blok G dan F sehingga pedagang kaki lima (PKL) dan angkot yang selama ini menyebabkan kemacetan tidak terjadi lagi di Jatibaru.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoori C Pinontoan mengatakan, skybridge harus terkoneksi dengan stasiun karena jembatan itu untuk kepentingan masyarakat. Dia berharap wali Kota Jakarta Pusat bersama Suku Dinas Perhubungan setempat dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Baca: Jokowi Ajak Bos IMF Blusukan ke Pasar Tanah Abang

Pengerjaan saat ini fokus pembuatan jalur (ramp) turun-naik yang jumlahnya sebanyak empat unit. Dalam proses pembangunan ramp banyak tantangan yang harus dihadapi seperti utilitas bawah tanah kabel dan pipa. Jangan sampai peristiwa bocor nya pipa milik PAM Jaya saat awal pengerjaan terulang kembali.

Meski demikian, dia memas tikan pengerjaan skybridge rampung akhir bulan ini, di mana 446 PKL sudah bisa berjualan di kios-kios yang sudah disediakan berikut rolling door agar barang dagangan tidak dibawa naik-turun.

Quote