Ikuti Kami

Ganjar: Pembangunan Sektor Agama Sangat Penting

Pembangunan sektor agama sangat penting karena menjadi salah satu penentu kesuksesan pembangunan negara.

Ganjar: Pembangunan Sektor Agama Sangat Penting
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara Jateng Berselawat di Alun-alun Wonosobo, akhir pekan lalu.

Wonosobo, Gesuri.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan meninggalkan pembangunan di sektor agama.

Demikian ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di depan ribuan Syekhermania dalam acara Jateng Berselawat di Alun-alun Wonosobo, akhir pekan lalu.

Ganjar mengatakan, pembangunan sektor agama sangat penting karena menjadi salah satu penentu kesuksesan pembangunan negara.

Baca: Ganjar: Potensi Wisata Religi Jateng Luar Biasa

“Di periode kedua ini, saya didampingi Gus Yasin yang paham sekali tentang agama. Bersama beliau, kami menyusun berbagai program untuk pengembangan pendidikan agama di Jawa Tengah,” katanya.

Ditambahkan, salah satu program yang telah dilakukan, memberikan bantuan kepada guru ngaji, guru TPQ, guru Madin, dan pembangunan pondok pesantren. Anggaran Rp200 miliar lebih telah disiapkan untuk membantu pengembangan pendidikan agama di Jateng.

“Maaf, memang tidak terlalu besar, namun ini upaya konkret kami dalam memperhatikan pendidikan agama di Jawa Tengah,” tambahnya.

Di hadapan Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf, politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan pihaknya terus mengoptimalkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng. Saat ini, semua pendapatan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng 2,5 persennya dibayarkan zakat melalui Baznas.

“Hasilnya sangat besar, dalam sebulan lebih dari Rp2,5 miliar hasil yang terkumpul. Uang tersebut dapat digunakan pula untuk berbagai program, seperti renovasi rumah tidak layak huni, pembangunan pondok pesantren, sekolah dan sebagainya,” beber mantan anggota DPR RI ini.

Pihaknya terus berusaha mendorong optimalisasi Baznas tak hanya di pemprov, tapi juga seluruh kabupaten/ kota se-Jateng.

Kesempatan itu pun dimanfaatkan Ganjar untuk mengajak seluruh masyarakat Jateng agar tetap menjaga persatuan dan kerukunan. Apalagi, menjelang pesta demokrasi, masyarakat diminta tidak mudah termakan isu berita yang menyesatkan, hoaks, ujaran kebencian dan sebagainya.

“Mari tetap menjaga kerukunan dan persatuan. Jangan mudah terpancing isu hoaks. Kalau ada kabar yang menyesatkan dan belum tentu kebenarannya, tanya pada romo kiai untuk mengecek kebenarannya,” tegasnya.

Selain dihadiri Gubernur Ganjar dan Habib Syech, acara itu juga dihadiri sejumlah pejabat penting lainnya. Seperti Bupati Wonosobo Eko Purnomo, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji dan Rais Syuriyah NU KH Ubaidillah Shodaqoh.

Dalam tausiahnya, KH Ubaidillah Shodaqoh mengajak seluruh masyarakat untuk terus berselawat. Menurutnya, dengan selawat, hati akan tenang dan pikiran tentram.

Baca: Ganjar Hargai Kepala Daerah yang Tak Malu Akui Warga Miskin

“Kalau hati dan pikiran tenang, maka kita tidak akan mudah termakan isu hoaks dan ujaran kebencian lainnya,” ucapnya.

Ubaidillah menerangkan, isu hoaks sebenarnya bukan hal baru. Sejak zaman Nabi Muhammad, berita bohong juga sudah berkembang. Jadi kalau mendapat informasi yang tidak jelas sumbernya, tabayyun. Harus dicari sumber kebenarannya, jangan tidak tahu malah ikut menyebarkan isu hoaks tersebut.

Quote