Ikuti Kami

Gembong: Legalkan Becak di Jakarta Berarti Tak Manusiawi

"Pak Anies kalau mau mengelola becak, silakan belajar ke Bu Risma. Wong Surabaya lebih manusiawi kok," kata Gembong di kantornya

Gembong: Legalkan Becak di Jakarta Berarti Tak Manusiawi
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono

Jakarta, Gesuri.id – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengkritik keras legalisasi becak melalui revisi perda. Gembong meminta Anies belajar ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dalam memberdayakan pengemudi becak.

"Pak Anies kalau mau mengelola becak, silakan belajar ke Bu Risma. Wong Surabaya lebih manusiawi kok," kata Gembong di kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/10).

Gembong menyebut kebijakan untuk melegalkan becak tidaklah tepat karena tidak manusiawi. Dia meminta Anies mempertimbangkan kembali menggunakan transportasi tenaga manusia.

"Jangan sampai seolah-oleh berpihak ke becak, padahal ini pemerasan. Hari ini sudah tidak layak masih menggunakan ke manusia," ujar Gembong.

Gembong kemudian menyarankan Anies mengarahkan becak ke sektor pariwisata. Menurutnya, APBD DKI dapat cukup untuk menggaji seribuan pengemudi becak yang masih beroperasi di Jakarta.

"Kalau bisa becak ke pariwisata lewat APBD, itu untuk melayani wisatawan, ke Kota Tua. Anggaran kita cukup, kalau mau alih profesi," jelasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan revisi Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Revisi perda dilakukan untuk menampung wacana membolehkan kembali becak di Jakarta.

"Kalau becak kan kita sudah sepakatnunggu perda. Kan revisi perda lagidikeluarin oleh Biro Hukum sama Satpol PP," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Massdes Arouffy, Senin (8/10).

Quote